Koropak.com – Pelaku yang menyiramkan air keras ke anggota Brimob saat membubarkan tawuran di Bassura, Jakarta Timur, telah ditangkap pada Jumat (30/8). Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly, mengonfirmasi penangkapan tersebut pada Senin (2/9/2024).
Nicolas menjelaskan bahwa kasus ini sekarang ditangani oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya, khususnya oleh Subdit Resmob. “Penanganannya ada di Ditreskrimum Polda Metro,” kata Nicolas.
Untuk mengatasi kasus tawuran tersebut, Polda Metro Jaya telah membentuk tim gabungan yang melibatkan Ditreskrimum Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Timur.
“Polda Metro Jaya membentuk tim gabungan Ditreskrimum Polda Metro Jaya dengan Polres Metro Jakarta Timur untuk memburu dan menangkap pelaku kekerasan terhadap personel Polda Metro Jaya yang kemarin, hari Kamis, saat melakukan upaya penegakan hukum terhadap adanya peristiwa tawuran, itu dilakukan penyerangan penyiraman air keras ke anggota kami. Ini akan diburu terus dan diungkap dan akan ditangkap,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi dilansir dari laman detik pada Jumat (30/8/2024).
Ade Ary mengatakan sejauh ini sudah ada beberapa saksi yang diperiksa. Kegiatan olah tempat kejadian perkara (TKP) juga sudah dilakukan berikut pengumpulan barang bukti.
“Ada (saksi) beberapa. Nanti kami pastikan jumlahnya ya. Olah TKP, barang bukti,” kata Ade Ary.
Ade Ary menyebut kondisi polisi yang menjadi korban air keras sudah membaik. Korban saat ini masih berada di rumah sakit dalam proses perawatan.
“Ya, sudah ditangani di rumah sakit. Saat ini masih dalam penanganan yang intensif. Dalam keadaan sadar ya,” tuturnya.
Kombes Nicolas Ary Lilipaly mengungkapkan bahwa tawuran tersebut terjadi pada dini hari dan pihak kepolisian awalnya berusaha membubarkannya.
Namun, bukannya menghentikan aksi tawuran, para pelaku justru melawan dengan menyiramkan air keras ke arah petugas. Akibatnya, seorang anggota polisi mengalami luka bakar sebesar 12 persen di wajah, tangan, dan paha.
“Niat awal kami adalah membubarkan tawuran. Namun, pelaku justru menyerang anggota Brimob dengan air keras,” jelas Nicolas pada Rabu (29/8).
Selain kejadian tersebut, Nicolas juga menginformasikan bahwa ada anggota Brimob yang menjadi korban pencopetan selama upaya pembubaran tawuran.
Ia menegaskan bahwa korban pencopetan dan korban penyiraman air keras adalah dua orang yang berbeda. “Satu anggota kehilangan HP-nya. Jadi, memang ada anggota yang dicopet, tapi itu merupakan kejadian terpisah,” tambahnya.