Koropak.com – Ketua DPR RI Puan Maharani mendorong pemerintah untuk memperkuat sistem kesehatan nasional sebagai langkah pencegahan, menyusul pengumuman terbaru dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tentang patogen yang berpotensi menjadi pandemi berikutnya.
“Data dari WHO menunjukkan adanya peningkatan patogen yang berpotensi menjadi next pandemi. Indonesia harus bersiap termasuk upaya pemerintah memperkuat infrastruktur kesehatan Tanah Air agar tidak lagi terjadi kegagapan seperti saat pandemi COVID-19 lalu,” kata Puan.
Puan meminta peringatan dari WHO dijadikan perhatian mengingat penyakit-penyakit ini memiliki potensi untuk menimbulkan wabah besar dan mengancam kesehatan masyarakat. Ia menyebut beberapa hal perlu disiapkan untuk memastikan penyakit yang berpotensi menjadi pandemi ini dapat ditanggulangi.
“Termasuk mengembangkan sistem pemantauan dan pengawasan yang efektif untuk mendeteksi awal adanya penyakit baru yang berpotensi menjadi pandemi,” katanya.
Penguatan sistem kesehatan nasional untuk mengantisipasi ancaman pandemi juga harus dilakukan pada pengembangan infrastruktur laboratorium, penggunaan teknologi informasi, dan kerja sama dengan lembaga internasional.
Puan pun mengingatkan pentingnya pula pengembangan vaksin dan obat-obatan yang efektif untuk melawan penyakit- penyakit yang berpotensi menjadi pandemi.
“Pemerintah juga harus membangun infrastruktur kesehatan yang memadai, termasuk rumah sakit, fasilitas perawatan, dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya, serta memastikan penyediaan tenaga kesehatan,” ucapnya.
Mantan Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) ini menilai pembangunan tersebut sebagai upaya membantu meningkatkan kemampuan negara dalam menghadapi wabah penyakit. Kemudian, pengembangan strategi pencegahan yang komprehensif di tengah masyarakat juga harus jadi prioritas.
“Termasuk memaksimalkan kampanye kesadaran masyarakat terhadap adanya potensi pandemi. Misalnya dengan menggalakkan lagi edukasi tentang protokol kesehatan 3M dan 3T,” imbuhnya.
Puan menambahkan, masyarakat perlu kembali diingatkan tentang praktik perilaku hidup sehat untuk membantu mencegah penyebaran penyakit. Apalagi, masyarakat saat ini sudah kembali lebih bebas dalam beraktivitas setelah pandemi COVID-19 berakhir.
“Tentunya ini merupakan tanggung jawab kita bersama dalam memastikan keamanan dan keselamatan masyarakat dari ancaman penyakit. Dan kerja bersama ini juga membutuhkan peran serta dari masyarakat itu sendiri,” tambahnya.
Berdasarkan data WHO, jumlah patogen yang berpotensi memicu pandemi dalam daftar telah meningkat menjadi lebih dari 30 patogen, termasuk COVID-19, virus influenza A, virus dengue, cacar monyet atau Mpox, dan demam berdarah.
WHO sebelumnya juga was-was flu burung bisa menjadi pandemi sehingga meminta percepatan pengembangan vaksin flu burung untuk manusia di negara-negara miskin.