Kesehatan

Upaya Pencegahan Kanker di Bangkalan Terus Ditingkatkan

×

Upaya Pencegahan Kanker di Bangkalan Terus Ditingkatkan

Sebarkan artikel ini
Upaya Pencegahan Kanker di Bangkalan Terus Ditingkatkan
Doc. Foto: Oneonco

Koropak.com – Hingga Juli, Dinas Kesehatan Bangkalan telah melakukan pemeriksaan terhadap ribuan perempuan untuk mendeteksi kemungkinan kanker serviks dan payudara. Dari hasil pemeriksaan, ditemukan 18 perempuan yang diduga mengidap penyakit berbahaya ini.

Zuhdi, Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) di Dinkes Bangkalan, menyatakan bahwa upaya pencegahan kanker pada perempuan terus dilakukan dengan tekun.

Di antaranya melalui screening untuk mendeteksi dini virus papiloma manusia/human papillomavirus (HPV). Yakni, virus yang memicu penyakit kanker serviks dan payudara.

”Kami akan melaksanakan MoU dengan rumah sakit. Jadi, semua perempuan subur yang berkunjung ke rumah sakit diperiksa dan dideteksi dini,” katanya

Jika mengacu pada laporan puskesmas hingga Juli 2024, capaian screening kanker serviks dan payudara cukup tinggi.

Screening kanker serviks menyasar 737 perempuan. Hasilnya, tidak ada yang positif. Sementara screening kanker payudara mencapai 2.918 perempuan.

”Hasil screening 18 orang dicurigai positif kanker payudara, otomatis kami rujuk untuk mengetahui diagosis sesungguhnya. Sementara dari RSUD belum ada kabar,” ungkapnya.

BACA JUGA:  Mengungkap Manfaat Jeruk Nipis yang Wajib Anda Ketahui

Dia menjelaskan, ciri perempuan terkena kanker payudara biasanya terdapat gejala benjolan, tapi tidak menimbulkan rasa sakit. Bahkan bisa menyebabkan bengkak pada payudara dan terjadi borok.

”Untuk mengetahui gejala ini, biasanya tampak ketika sudah dua tahun. Makanya, perempuan harus melakukan deteksi mandiri dengan pijat rutin. Kalau saat digerakkan tidak simetris biasanya itu bertanda,” jelasnya.

Menurut Zuhdi, di antara penyebab perempuan terkena kanker payudara karena pola hidup yang tidak sehat.

Misalnya, meminum alkohol, mengonsumsi obat-obatan terlarang, merokok, dan stres. Selain itu, penyebab utamanya tidak memberikan ASI kepada bayi.

”Kalau tidak kaluar saat melahirkan berati ibu kurang perawatannya dan kurang makan makanan bergizi. Makanya, kami selalu berikan penyuluh untuk para perempuan agar sering memeriksakan diri,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!