Wisata

Eksotisme Bukit Wairinding, Surga Sabana di Sumba Timur

×

Eksotisme Bukit Wairinding, Surga Sabana di Sumba Timur

Sebarkan artikel ini
Eksotisme Bukit Wairinding, Surga Sabana di Sumba Timur
Doc. Foto: Life and Travel Journal

KOROPAK.COM – SUMBA TIMUR – Pernahkah Kawan membayangkan berada di tengah bukit dengan padang sabana yang luas hingga sejauh mata memandang? Jika demikian, Bukit Wairinding di Sumba Timur adalah tempat yang wajib Kawan kunjungi!

Dikenal dengan lanskap yang berubah mengikuti musim, Bukit Wairinding menawarkan pengalaman wisata alam yang bukan hanya menakjubkan, tetapi juga otentik dan unik.

Di sini, Kawan bisa menikmati kombinasi sempurna antara bentuk bukit, padang sabana yang mempesona, serta berinteraksi dengan masyarakat lokal yang masih mempertahankan tradisi mereka.

Bukit Wairinding terletak di Desa Pambota Jara, Kecamatan Pandawai, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), sekitar 25 km dari Kota Waingapu, ibu kota Sumba Timur. Bukit ini semakin terkenal setelah menjadi lokasi syuting beberapa film dan video musik, seperti Pendekar Tongkat Emas (2014) dan Susah Sinyal (2017).

Keistimewaan Bukit Wairinding adalah pemandangannya yang berubah tergantung musim. Saat musim hujan (Oktober–April), sabana akan terlihat hijau subur, memberikan suasana yang mirip dengan bukit-bukit di Selandia Baru. Di sisi lain, saat musim kemarau (Mei–September), sabana berwarna kuning kecokelatan, mirip dengan lanskap padang rumput di Afrika.

Hal inilah yang menjadikan Bukit Wairinding favorit fotografer, wisatawan, serta pasangan yang ingin melakukan sesi foto prewedding. Ada beberapa hal yang membuat Bukit Wairinding sangat menarik, seperti:

1. Panorama Sabana yang Memikat

Pemandangan bukit berundak dengan rumput yang melambai ditiup angin menciptakan suasana damai dan menenangkan. Bukit yang berbentuk simetris alami menjadi latar belakang sempurna untuk fotografi.

BACA JUGA:  Daftar Destinasi Wisata Keindahan Alam yang Belum Terjamah

2. Spot Sunrise dan Sunset yang Mengagumkan

Bukit Wairinding menyuguhkan pemandangan matahari terbit dan terbenam yang menakjubkan, dengan langit yang berubah menjadi gradasi jingga dan keemasan.

3. Interaksi dengan Anak-anak Lokal dan Kuda Sumba

Kawan bisa berinteraksi dengan anak-anak lokal yang menggembalakan ternak, dan menyewa kuda atau pakaian adat khas Sumba untuk pengalaman yang lebih autentik.

4. Suasana Tenang Jauh dari Keramaian Kota

Bukit Wairinding adalah tempat yang sempurna bagi Kawan yang mencari ketenangan, jauh dari polusi dan kebisingan kota.

Bukit Wairinding dapat diakses dengan perjalanan darat sekitar 30–45 menit dari Kota Waingapu. Kawan bisa menyewa kendaraan pribadi atau menggunakan transportasi umum seperti bus atau travel, meskipun opsi ini kurang fleksibel.

Setelah sampai di area parkir, Kawan harus berjalan kaki sekitar 500 meter untuk mencapai puncak bukit. Pastikan mengenakan alas kaki yang nyaman karena jalannya berbatu dan menanjak.

Berikut beberapa tips untuk kunjungan yang lebih menyenangkan:

1. Datang pada Waktu yang Tepat: Musim hujan untuk sabana hijau atau musim kemarau untuk sabana yang mirip padang rumput Afrika.
2. Gunakan Pakaian yang Nyaman: Karena trek berbatu, sebaiknya pakai sepatu atau sandal gunung.
3. Bawa Perbekalan: Karena tidak banyak warung, pastikan membawa air minum dan camilan.
4. Jaga Kebersihan: Jangan buang sampah sembarangan, bawa sampah Kawan kembali.
5. Siapkan Kamera dengan Baterai Penuh: Pemandangan di Bukit Wairinding sayang untuk dilewatkan!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!