INILAHNEW.ID – Anggota Komisi IX DPR RI Putih Sari menekankan pentingnya peran BPOM dalam memastikan kualitas bahan baku dan produk farmasi.
Menurutnya, pengawasan yang menyeluruh terhadap setiap tahap produksi dan penyimpanan serta pemahaman mendalam mengenai kemungkinan munculnya zat-zat berbahaya adalah krusial dalam industri farmasi.
“Fokus Panja adalah memastikan kualitas bahan baku dalam produksi obat-obatan agar tidak menimbulkan efek negatif pada masyarakat,” ujar Putih Sari dalam rapat dengan BPOM di Gedung DPR, Rabu (5/9/2024).
Ia juga mengimbau seluruh pelaku industri farmasi untuk mematuhi standar cara pembuatan obat yang baik (CPOB), serta menggunakan bahan baku yang memenuhi standar pharmagrade sesuai dengan Farmakope Indonesia.
“Belakangan ini banyak obat yang ternyatat tidak sesuai dengan standar, kami minta industri farmasi harus patuh mengenai pembuatan obat yang baik,” pungkasnya.
Obat generik menjadi penopang dalam layanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Penggunaannya terus meningkat sejalan dengan cakupan layanan JKN yang semakin luas.
BPOM harus memprioritaskan pengawasan terhadap ketersediaan obat generik berkualitas. Kepatuhan terhadap standar CPOB menjadi kunci bagi industri farmasi untuk memproduksi obat generik yang aman, efektif, dan berkualitas.
Selain industri farmasi, fasilitas pelayanan kesehatan dan kefarmasian juga harus aktif dalam memastikan kepatuhan terhadap standar dan persyaratan sesuai Undang-Undang Kesehatan. Hal ini penting karena saat ini, 83% obat yang termasuk dalam JKN adalah obat generik.
“Pertemuan ini tidak hanya untuk membahas masalah, tetapi juga untuk mencari solusi yang konstruktif guna meningkatkan kualitas layanan publik dalam bidang obat,” ungkap Putih.
