Kesehatan

Pentingnya Pemeriksaan Rutin untuk Gejala Kanker Kelenjar Air Liur

×

Pentingnya Pemeriksaan Rutin untuk Gejala Kanker Kelenjar Air Liur

Sebarkan artikel ini
Pentingnya Pemeriksaan Rutin untuk Gejala Kanker Kelenjar Air Liur
Doc. Foto: HonestDocs

Koropak.com – Dokter spesialis bedah onkologi, dr. I Gusti Ngurah Gunawan Wibisana, SpB, Subsp. Onk(K), menekankan pentingnya deteksi dini untuk gejala kanker kelenjar air liur sebelum kondisinya memburuk.

Pemeriksaan rutin bisa dilakukan sendiri di rumah dengan memeriksa area wajah dan leher, karena gejala kanker kelenjar air liur sering muncul di lokasi ini.

“Misalnya, periksa di depan cermin untuk melihat apakah ada ketidaksimetrian di wajah atau benjolan baru yang muncul dan semakin besar,” kata dr. Gusti dalam tayangan siaran langsung yang diakses di Jakarta pada Kamis.

Selain memeriksa area wajah, deteksi gejala kanker kelenjar air liur juga perlu dilakukan di area mulut karena penyakit tersebut bisa menyerang area sisi atas di bagian pipi dan langit-langit mulut.

Dokter yang berpraktik di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo itu menjelaskan, keluhan yang dialami penderita kanker kelenjar air liur seringkali berupa benjolan.

“Benjolan itu seringkali belum pada tahap mengganggu aktivitas sehari-hari pasien, masih bisa bicara, menelan, dan fungsi-fungsi lainnya,” ujar Gusti.

Namun apabila benjolan tersebut dibiarkan, akan menimbulkan rasa nyeri yang kemudian menyebabkan sejumlah gangguan, di antaranya pelemahan pada otot-otot wajah di satu sisi, sulit membuka rahang, dan sulit berbicara.

BACA JUGA:  Keuntungan Kesehatan dari Air Lemon di Pagi Hari

Gusti mengatakan kanker kelenjar air liur dapat menyebar ke kelenjar getah bening sehingga keluhan benjolan juga bisa terasa di area leher.

Dirinya menyebutkan kanker kelenjar air liur bisa disebabkan oleh beberapa faktor risiko yakni faktor biologis seperti infeksi virus-virus tertentu. Lalu, ada faktor fisik yakni paparan radiasi ultraviolet dalam jangka waktu tertentu.

Selain itu, faktor gaya hidup tidak sehat juga bisa memicu munculnya kanker kelenjar air liur misalnya kebiasaan merokok berlebihan.

“Kita ketahui merokok seringkali dikaitkan dengan banyak kasus keganasan di kepala leher, salah satunya kanker kelenjar liur,” kata Gusti.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengimbau agar generasi muda Indonesia menjadikan hidup tanpa rokok sebagai gaya hidup baru.

Menurutnya, untuk menurunkan jumlah perokok dan meningkatkan kesehatan masyarakat, pendekatan tanpa merokok akan lebih berhasil jika diimbangi dengan peraturan ketat serta pembiasaan gaya hidup sehat.

“Ini adalah gerakan terbaik untuk hidup sehat, tanpa harus mengeluarkan uang, tanpa paksaan, tanpa instruksi, tanpa regulasi, semua orang dapat melakukannya,” ujar Menkes Budi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!