Sains

Faktor Kesulitan Anak terhadap Sains dan Matematika

×

Faktor Kesulitan Anak terhadap Sains dan Matematika

Sebarkan artikel ini
Faktor Kesulitan Anak terhadap Sains dan Matematika
Doc. Foto: klik dokter

Koropak.com – Rumpun ilmu STEM (Sains, Teknologi, Teknik, Matematika) sering kali dianggap sebagai bidang akademik yang menantang bagi anak-anak.

Banyak anak yang belajar tanpa henti namun masih kesulitan meraih nilai yang memuaskan.

Ada berbagai faktor yang menyebabkan kesulitan ini, salah satunya mungkin adalah penjelasan guru yang rumit dan kurang menarik, sehingga anak kurang memahami pelajaran tersebut.

Tetapi, ternyata ada faktor eksternal lain yang bisa menyebabkan anak kesulitan belajar sains dan matematika, yaitu pengasuhan sejak kecil.

Riset tahun 2023 dari Bustamante dkk., yang terbit pada jurnal American Psychological Association menemukan bahwa kualitas pengasuhan anak berpengaruh pada kemampuannya di bidang STEM pada masa SMA.

Kaitan pengasuhan dan kemampuan STEM ini lebih kuat di kalangan anak-anak dari keluarga berpenghasilan rendah.

1. Kualitas Pengasuhan dan Kemampuan Kognitif Anak
Riset tahun 2008 yang dilakukan oleh National Institute of Child Health and Human Development Early Child Care Research Network menunjukkan bahwa kualitas pengasuhan yang baik mampu memberikan fondasi kognitif dan bahasa yang kokoh pada anak.

Berdasarkan hal ini, Bustamante dkk., berpendapat anak-anak akan lebih tertarik dan percaya diri belajar STEM jika sejak kecil dibesarkan dengan rasa ingin tahu.

2. Penelitian Kualitas Pengasuhan Anak
Bustamante dkk., memeriksa data dari 979 keluarga yang berpartisipasi dalam Studi Perawatan Anak dan Pengembangan Masa Depan oleh National Institute of Child Health and Human Development.

BACA JUGA:  Ini Alasan Kenapa Tanaman Hias Membuat Bahagia

Anak-anak yang jadi sampel lahir dari tahun 1991 hingga 2006. Demi menguatkan data, peneliti juga mengunjungi tempat penitipan anak dan taman kanak-kanak dari semua anak yang terdaftar selama 10 jam atau lebih per minggu.

3. Penelitian Nilai STEM
Aspek selanjutnya yang diteliti adalah sejauh mana anak-anak tersebut berprestasi dalam bidang STEM di sekolah dasar dan menengah. Penilaian keberhasilan dilakukan dengan memeriksa skor penalaran, aritmatika, dan matematika dalam tes berstandar untuk siswa kelas 3 sampai 5.

Sementara, untuk mengukur prestasi di sekolah menengah, peneliti meninjau skor tes berstandar dan mata pelajaran sains dan matematika yang paling tinggi diselesaikan siswa. Mereka juga melihat nilai akhir pada kedua mata pelajaran tersebut.

Peneliti menemukan dua aspek pengasuhan yang berperan penting dalam prestasi STEM anak, yaitu stimulasi kognitif yang tinggi dan sensitivitas dan respons pengasuh yang baik.

Dua aspek ini bisa memprediksi kemampuan STEM anak pada kelas 3 sampai 5, yang nantinya akan memprediksi kemampuan STEM mereka di masa sekolah menengah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!