Daerah

Tokoh dan Akademisi kunker ke Padjajaran Ranting Cikoneng

×

Tokoh dan Akademisi kunker ke Padjajaran Ranting Cikoneng

Sebarkan artikel ini
Tokoh dan Akademisi kunker ke Padjajaran Rating Cikoneng

Koropak.com – Pada hari Kamis, 22 Agustus 2024, Padjadjaran Ranting Cikoneng menyelenggarakan acara penting di Dusun Kujang, Desa Darmacaang, Kecamatan Cikoneng, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Acara ini berlangsung dari pukul 10.00 hingga 16.00 WIB dan dihadiri oleh sejumlah tokoh serta akademisi dari universitas terkemuka.

Agenda utama dalam kegiatan tersebut adalah kunjungan kerja oleh para Guru Besar dari Padepokan Pesantren Perguruan Pencak Silat Padjadjaran, bersama tim akademisi dari Universitas Gajah Mada, Universitas Sebelas Maret, dan Universitas Siliwangi.

Tujuan kunjungan adalah untuk mendalami penelitian terkait skema Riset dan Inovasi untuk Indonesia Maju serta eksplorasi dalam seni budaya, khususnya Pencak Silat Padjadjaran di wilayah tersebut. Acara dibuka dengan sambutan MC dan dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al Qur’an.

Ketua Padjadjaran Ranting Cikoneng menyampaikan sambutan, diikuti oleh pernyataan dari para tamu akademisi, termasuk Prof. Dr. Catur Sugianto dan Dr. Sri Ratna Saktimulya dari Universitas Gajah Mada, Dr. (Cand) Tiar Mutiara Shantiuli dari Universitas Sebelas Maret, serta Indra Permana dan Dr. Edy Suroso dari Universitas Siliwangi.

Sekjen Padjadjaran Pusat, Ipin, mewakili Padepokan Pesantren Perguruan Pencak Silat Padjadjaran dan Lingkung Seni Padjadjaran Pusat, juga turut memberikan sambutan. Acara diakhiri dengan doa.

Adapun highlight dari acara adalah pertunjukan seni Pencak Silat Padjadjaran – Jurus Cimande, yang dipersembahkan oleh siswa atlet dari Padjadjaran Ranting Cikoneng. Setelah acara, para peserta menikmati makan bersama, ramah tamah, dan sesi foto bersama.

Kegiatan ini pun menjadi ajang untuk mempererat hubungan antara akademisi dan komunitas lokal serta menekankan komitmen dalam melestarikan seni budaya Pencak Silat Padjadjaran.

Sekjen Padjadjaran Pusat, Ipin menjelaskan, Padjadjaran Ranting Cikoneng, berlokasi di Dusun Subang RT. 13 RW. 04, Desa Darmacaang, Kecamatan Cikoneng, Kabupaten Ciamis, adalah bagian dari Padepokan Pesantren Perguruan Pencak Silat Padjadjaran.

BACA JUGA:  Peserta West Java Adventure Offroad Resmi Dilepas

“Berdirinya Ranting Cikoneng didasarkan pada keputusan AD&ART Padepokan dan persetujuan Ketua Cabang Padjadjaran Ciamis untuk pengembangan di tingkat kecamatan, bertujuan mendukung program pemerintah mengenai olahraga dan mencari bakat atlet silat di tingkat kecamatan,” jelas Ipin.

Ipin menambahkan, Padepokan Pesantren Perguruan Pencak Silat Padjadjaran didirikan pada 30 Januari 1970 dan berpusat di Kampung Ada Warna, Dusun Sirnajaya, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Tasikmalaya.

“Nama Padjadjaran diambil dari Kerajaan Padjadjaran yang dipimpin oleh Prabu Siliwangi, dengan fokus melestarikan seni pencak silat dan mendidik pendekar berkualitas,” ujarnya.

Padepokan ini, kata Ipin, menawarkan program-program seperti pembinaan rohani, pencetakan atlet berprestasi, pelatihan mental dan kemandirian, serta pendidikan untuk pelatih dan juri. Pelatihan nasional dan khusus diadakan setiap dua tahun sekali.

“Pendaftaran anggota dilakukan dengan mengunjungi sekretariat latihan Padjadjaran Ranting Cikoneng pada hari Jumat pukul 14.00 – 16.00 WIB dan hari Minggu pukul 08.00 – 11.00 WIB,” katanya.

Lebih lanjut, latihan silat ini memberikan banyak manfaat, termasuk keterampilan bela diri, kepercayaan diri, dan kesempatan berprestasi yang mendukung jalur pendidikan. Metode pelatihan mencakup seni tanding, seni jurus, dan seni jurus dengan kendang pencak.

“Padepokan ini berencana mengikuti berbagai kompetisi, seperti Gubes Cup, pertandingan antar cabang, serta event tingkat kabupaten dan sekolah. Kami berharap Padepokan Pesantren Perguruan Pencak Silat Padjadjaran terus mengharumkan nama melalui prestasi siswa-siswanya dan aktif dalam pengembangan seni pencak silat,” harapnya.

Prof. Dr. Catur Sugianto dari Universitas Gajah Mada menekankan pentingnya melestarikan seni budaya Nusantara, termasuk pencak silat yang telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya tak benda dunia.

“Saya berharap agar pencak silat Padjadjaran bisa berkembang lebih luas dan dikenal di seluruh dunia berkat bimbingan para pendekar di sana,” harap Dr. Catur.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!