Olahraga

PSS Sleman Tersandung Sanksi, Kalah dari Persebaya Surabaya

×

PSS Sleman Tersandung Sanksi, Kalah dari Persebaya Surabaya

Sebarkan artikel ini
PSS Sleman Tersandung Sanksi, Kalah dari Persebaya Surabaya
Doc. Foto: BolaSport.com

Koropak.com – PSS Sleman kehilangan tiga poin setelah kalah dari Persebaya Surabaya pada pekan pertama Liga 1 2024/2025. Kabar yang beredar menyebutkan bahwa sanksi ini terkait dengan kasus match fixing tahun 2018.

Laskar Elang Jawa mengalami kekalahan 0-1 di tangan Persebaya Surabaya di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, pada Minggu (12/8/2024). Gol tunggal Bruno Moreira di akhir babak kedua memberikan kemenangan dan tiga poin untuk Persebaya.

Persebaya pun menempati peringkat ke-5 dengan raihan tiga poin. Sementara PSS langsung masuk posisi buncit, menariknya dengan poin -3.

Padahal PSS tidak melakukan pelanggaran yang terhitung berat dalam laga kontra Persebaya sehingga harus dihukum pengurangan tiga poin. Usut punya usut pengurangan poin ini merupakan sanksi Komdis PSSI atas kasus match fixing PSS saat masih berlaga di Liga 2 2018.

Sebagai pengingat, match fixing terjadi pada Liga 2 2018 yang melibatkan PSS Sleman Vs Madura FC. Dalam laga tersebut terjadi beberapa kejanggalan; gol pemain Madura Usman Pribadi dianulir dengan vonis offside dan disahkannya gol bunuh diri bek Madura Muhammad Choirul Rifan yang dalam prosesnya offside.

Adapun pihak-pihak terkait PSS memang sudah dinyatakan bersalah terkait kasus pengaturan skor. Laga PSS Vs Madura FC di Liga 2 2018 sudah terbukti terjadi tindak pengaturan skor.

Satgas Antimafia Bola sudah menetapkan orang-orang terkait klub PSS Sleman, wasit, dan beberapa orang sebagai pelaku Match Fixing. Satgas kemudian melimpahkan tujuh tersangka ke Kejari Sleman pada pertengahan Januari 2024.

BACA JUGA:  5 Tips Latihan Angkat Beban untuk Pemula agar Hasil Maksimal

Selain itu beberapa ofisial PSS juga sudah lebih dulu dinyatakan bersalah oleh Pengadilan Negeri Sleman sejak Maret 2023. Tidak heran banyak yang menduga PSS akan dihukum degradasi karena kasus ini, jika mengacu ke Pasal 64 Kode Disiplin PSSI 2023.

“Klub atau badan yang anggotanya (pemain dan/atau ofisial) melakukan pelanggaran sebagaimana diatur dalam ayat (1) dan pelanggaran tersebut dilakukan secara sistematis (contoh: dilakukan secara bersama-sama oleh beberapa anggota dari klub atau badan tersebut) dapat dikenakan sanksi: A. Diskualifikasi, untuk klub non-Liga 1 dan non-Liga 2, B. Degradasi, untuk klub partisipan Liga 1 dan Liga 2. C. Denda sekurang-kurangnya Rp 150.000.000,- (seratus lima puluh juta rupiah),” tulis poin 5 Kode Disiplin PSSI 2023.

Sejak putusan Pengadilan Sleman dan Satgas Antimafia Bola keluar, PSS masih melenggang bebas berkompetisi, bahkan sudah tampil di Liga 1 sejak musim 2019. Terkini, PSS nyatanya cuma disanksi pengurangan tiga poin oleh Komdis PSSI dalam kasus 2018.

Dalam keputusan Komdis PSSI yang beredar di media sosial, PSS dijatuhi sanksi pengurangan tiga poin. Keputusan ini merujuk Pasal 64 ayat 1, ayat 2, ayat 3, dan pasal 141 Kode Disiplin PSSI 2023.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!