KOROPAK.COM – Komite Disiplin (Komdis) PSSI memberikan sanksi larangan bermain tiga pertandingan kepada gelandang Persib Bandung, Beckham Putra Nugraha. Hukuman ini memicu reaksi keras dari Bobotoh, yang menilai keputusan tersebut tidak adil.
Beckham dikenai sanksi setelah melakukan selebrasi “kedinginan” ala pemain Chelsea, Cole Palmer, dalam laga Persija vs Persib yang berakhir imbang 2-2 pekan lalu. Selebrasi ini dilakukan usai memberikan assist kepada David Da Silva yang mencetak gol penyeimbang pada menit ke-70.
Gestur menyilangkan tangan di dada ini sebenarnya sudah familiar di kalangan Bobotoh sebagai simbol kejayaan Persib saat berada di puncak klasemen sementara Liga 1. Namun, PSSI justru menganggap selebrasi tersebut sebagai bentuk provokasi, yang diduga menjadi alasan utama Beckham mendapatkan hukuman.
Bobotoh pun membanjiri media sosial PSSI dengan kritik tajam, menuding keputusan ini sebagai upaya melemahkan Persib yang tengah memimpin klasemen. Mereka juga membandingkan dengan insiden lain yang dianggap lebih berat namun tidak mendapat hukuman serupa, seperti pelanggaran keras yang hanya berbuah kartu kuning.
Pelatih Persib, Bojan Hodak, turut angkat bicara mengenai sanksi mendadak ini. Menurutnya, keputusan tersebut sangat tidak profesional, karena diberikan hanya beberapa jam sebelum laga melawan Madura United, padahal Beckham sudah berlatih sepanjang pekan.
“Kami sudah menyiapkan strategi dengan Beckham, lalu tiba-tiba semalam sebelum pertandingan kami diberi tahu bahwa dia tidak bisa bermain. Ini sangat tidak masuk akal dan tidak profesional,” ujar Bojan kecewa.
Dia juga menyoroti inkonsistensi keputusan PSSI, yang sebelumnya pernah melakukan hal serupa kepada Nick Kuipers dan Alberto RodrÃguez.
“Saya tidak tahu apa alasan mereka menghukum selebrasi seperti ini. Jika di Eropa, banyak pemain yang melakukan selebrasi ‘ice cold’ dan tidak ada masalah. PSSI seharusnya memberi penjelasan soal ini,” tambahnya.
Tak hanya absen saat melawan Madura United, Beckham juga harus melewatkan dua laga berikutnya menghadapi Persebaya Surabaya dan Persik Kediri. Selain itu, ia dikenai denda sebesar Rp 75 juta sesuai dengan keputusan Komdis PSSI dalam surat bernomor 128/L1/SK/KD-PSSI/I1/2025.
“Jika pelanggaran ini terulang, hukumannya bisa lebih berat,” bunyi pernyataan dalam surat tersebut.
Sanksi ini semakin memperkeruh suasana di Liga 1, dengan banyak pihak mempertanyakan konsistensi PSSI dalam menegakkan aturan disiplin. Sementara itu, Bobotoh berjanji akan terus menyuarakan ketidakadilan ini demi membela pemain kebanggaan mereka.