Sains

Penemuan Fosil Larva Youti yuanshi dari 520 Juta Tahun Lalu

×

Penemuan Fosil Larva Youti yuanshi dari 520 Juta Tahun Lalu

Sebarkan artikel ini
Penemuan Fosil Larva Youti yuanshi dari 520 Juta Tahun Lalu
Doc. Foto: IDN Times

Koropak.com – Fosil larva seukuran butir pasir ditemukan terperangkap dalam batu di China. Fosil ini berasal dari periode Kambrium sekitar 520 juta tahun lalu.

Peneliti mengidentifikasi larva tersebut sebagai genus dan spesies baru dari euarthropoda yang dinamakan Youti yuanshi. Fosil yang terbungkus batu ini terpelihara dengan baik, sehingga menjaga keutuhan struktur anatomi internalnya.

Peneliti mengatakan bahwa fosil larva ini sebenarnya hampir tidak mungkin ditemukan karena bentuknya yang terlampau kecil dan rapuh. Maka dari itu, begitu para ilmuwan menemukannya, hal ini menjadi sesuatu yang membingungkan sekaligus menakjubkan.

“Saya tahu bahwa fosil mirip cacing sederhana ini menjadi sesuatu istimewa. Namun, saat saya melihat struktur menakjubkan yang terawetkan di bawah kulitnya, saya terkejut,” ucap Martin Smith, ahli paleontologi dari Durham University di Inggris, dikutip dari Science Alert.

Fosil Y. yuanshi ditemukan di batuan serpih yang dikenal kaya akan fosil yang dinamakan formasi yu’anshan. Makhluk itu mati ketika dalam tahap perkembangan awal atau tahap larva, sebagaimana dikutip dari Live Science.

Fosil ini termasuk spesies baru yang dinamakan Youti Yuanshi. Namanya diambil dari kata dalam bahasa Cina ‘yòutǐ’ yang berarti larva dan ‘yuánshǐ’ yang berarti primitif.

Fosil tersebut diekstraksi dengan hati-hati menggunakan asam asetat. Lalu, fosil dipindai dengan resolusi tinggi untuk mengambil gambarnya secara menyeluruh dan mungkin melihat sekilas apa yang tersembunyi di dalamnya.

Dengan ukurannya hanya beberapa milimeter, fosil tersebut memiliki detail yang sangat menakjubkan. Karakteristik fosil Y. yuanshi bagian luarnya adalah kulit, kepala, dan kaki yang bertekstur.

Sementara bagian dalam fosil yang dilihat menggunakan tomografi komputer sinar-X menunjukkan anatomi internalnya yang masih utuh, yang di dalamnya terdapat otak larva, sistem peredaran darah, kelenjar pencernaan, dan sistem saraf.

BACA JUGA:  NHM Bantu Realisasi Penelitian Nasional dan Internasional

Membantu Memahami Evolusi Hewan
Fosil Y. yuanshi merupakan spesies nenek moyang arthropoda yang banyak dijumpai di Bumi seperti kepiting dan laba-laba.

Artinya, keberadaan fosil ini bertugas memberitahu kita lebih banyak hal tentang sejarah evolusi hewan-hewan ini yang sayangnya hanya dapat diungkapkan oleh sedikit fosil.

“Saat saya berkhayal tentang satu fosil yang paling ingin saya temukan, saya selalu membayangkan larva arthropoda karena data perkembangannya sangat penting bagi pemahaman evolusi mereka,” ujar Smith.

Melalui pencitraan 3D, larva kecil ini begitu luar biasa. Fosil yang terbentuk alaminya telah mencapai pengawetan yang hampir sempurna.

Karena larva ini berusia sangat tua dan mewakili tahap perkembangan dalam siklus hidup arthropoda yang jarang terlihat pada fosil purba, maka para ilmuwan yakin bahwa Y. yuanshi dapat membantu manusia mempelajari perkembangan awal dan evolusi filum kerajaan hewan tersebut.

Meskipun para peneliti tidak yakin bagaimana hewan itu menjadi fosil yang luar biasa, tetapi sesaat setelah larva mati, jaringan lunaknya digantikan oleh fosfat dan diawetkan dalam batu.

Pelestarian fosil ini dapat membantu para peneliti menemukan lebih banyak anatomi arthropoda awal daripada yang biasa mereka lihat. Termasuk dapat menemukan tanda-tanda bahwa otak arthropoda lebih canggih pada masa Y. yuanshi.

Seiring berkembangnya otak arthropoda, kemungkinan ada arthropoda yang menunjukkan perilaku dan morfologi yang lebih rumit lagi.

“Penemuan-penemuan ini menyebabkan peningkatan pesat dalam keberagaman mereka, yang mana dipertahankan hingga sekarang,” tutur Smith.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!