KOROPAK.COM – JAKARTA – Pemerintah resmi menginisiasi Gerakan Ramadhan Ramah Anak sebagai langkah untuk mengurangi kasus kekerasan terhadap anak. Program ini diperkenalkan di Jakarta pada Rabu (5/3/2025) dalam sebuah deklarasi yang melibatkan enam kementerian, dipimpin oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA).
“Kami meluncurkan dan melakukan deklarasi bersama enam kementerian untuk mendukung Gerakan Ramadhan Ramah Anak, yang digagas oleh Kementerian PPPA,” ujar Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Arifah Fauzi, dalam acara tersebut.
Deklarasi ini juga dihadiri oleh lima menteri lainnya, yaitu Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Wihaji, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, Menteri Agama, Nasaruddin Umar, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Praktikno, serta Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid.
Gerakan ini lahir dari analisis mengenai faktor penyebab kekerasan terhadap perempuan dan anak. Salah satu penyebab utama yang ditemukan adalah pola asuh dalam keluarga yang kurang optimal serta penggunaan gawai yang tidak bijak.
“Kekerasan yang dialami perempuan dan anak, serta yang dilakukan oleh anak, sering kali berakar dari pola pengasuhan di rumah serta pemakaian gadget yang tidak terkontrol,” jelas Arifah Fauzi.
Memanfaatkan momentum bulan suci Ramadhan, program ini bertujuan mendorong orang tua untuk mengevaluasi pola pengasuhan mereka sekaligus mengatur penggunaan gawai dalam keluarga.
“Kami ingin menjadikan Ramadhan sebagai momen refleksi bagi orang tua dalam memperbaiki pola asuh anak serta menerapkan pembatasan penggunaan gawai agar lebih bermanfaat,” tambah Arifah Fauzi.
Gerakan Ramadhan Ramah Anak merupakan bagian dari strategi besar dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. Enam kementerian dan Kantor Staf Kepresidenan bersinergi untuk menyukseskan program ini.
“Sebagaimana arahan Presiden Prabowo Subianto, kolaborasi dan sinergi antar-kementerian harus terus diperkuat. Kami berkomitmen untuk membangun keselarasan dalam menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi generasi mendatang,” pungkas Arifah Fauzi.