Koropak.com – Monkeypox (Mpox) atau cacar monyet adalah penyakit yang perlu diwaspadai oleh masyarakat. Bahkan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan Mpox sebagai kedaruratan global pada 14 Agustus lalu.
Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, saat ini sudah terdapat 88 kasus Mpox yang terkonfirmasi di Indonesia. Situasi ini memerlukan perhatian khusus dari pemerintah dan masyarakat untuk mencegah penyebaran penyakit ini.
Penyakit ini bersifat zoonosis, yang berarti dapat menular dari hewan ke manusia, dan juga dapat menyebar antar manusia. Lantas, bagaimana Mpox menular dan apa langkah-langkah pencegahan yang efektif?
Apa Itu Mpox?
Mpox adalah penyakit yang disebabkan oleh virus monkeypox dan terdiri dari beberapa varian atau clade yang telah diidentifikasi, yaitu Clade Ia, Clade Ib, dan Clade IIb, yang masing-masing dapat menimbulkan wabah.
Clade Ia dan Ib cenderung memiliki gejala klinis yang lebih berat dibandingkan Clade IIb. Sementara penularan Clade Ib dan IIb sebagian besar terjadi melalui kontak seksual, Clade Ia lebih sering menular melalui zoonosis.
Clade Ib, yang dikenal memiliki tingkat fatalitas lebih tinggi, terutama menyebar di Afrika bagian tengah, khususnya di Republik Demokratik Kongo. Sebaliknya, Clade IIb, yang memiliki dampak relatif lebih ringan, memiliki distribusi yang lebih luas.
Menurut catatan detikHealth, sejak 2022, terdapat 88 kasus Mpox yang terkonfirmasi di Indonesia. Dari 54 sampel yang diuji, semuanya dipastikan merupakan Mpox Clade IIb.
“Mpox yang ada di Indonesia itu varian IIb atau Clade IIb, yang di Afrika itu varian Ib ya, itu fatality rate-nya tinggi mendekati 10 persen, kalau kita masih 0,1 persen,” kata Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin dikutip dari laman detik healt, Selasa (27/8/2024).
Gejala Mpox
Menurut informasi dari laman Kemenkes, Mpox memiliki berbagai tanda dan gejala yang perlu diperhatikan. Beberapa orang mungkin mengalami gejala ringan, namun dalam beberapa kasus, pengidap Mpox bisa mengalami gejala yang lebih berat dan memerlukan perawatan medis.
Gejala umum Mpox di antaranya:
-Demam
-Sakit kepala hebat
-Nyeri otot
-Sakit punggung
-Lemas
-Pembengkakan kelenjar getah bening (di leher, ketiak, atau selangkangan)
-Ruam atau lesi kulit.
Ruam pada Mpox biasanya muncul dalam 1-3 hari setelah demam dimulai. Proses perkembangan ruam dimulai dari bintik merah seperti cacar, kemudian menjadi lepuh berisi cairan bening, lanjut menjadi lepuh berisi nanah, dan akhirnya mengeras atau keropeng sebelum mengelupas.
Ruam cenderung muncul di area wajah, telapak tangan, dan telapak kaki, tetapi juga dapat ditemukan di mulut, organ genital, dan mata. Ruam Mpox kadang-kadang dapat disalahartikan sebagai sifilis atau herpes.
Gejala Mpox umumnya bertahan sekitar 2-4 minggu, dan dalam beberapa kasus, penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi medis serius atau bahkan kematian.
Cara Penularan Mpox
Mpox dapat menular antar manusia melalui kontak erat dengan individu yang memiliki ruam Mpox, termasuk interaksi tatap muka, kontak kulit ke kulit, serta kontak mulut ke mulut atau mulut ke kulit, termasuk melalui aktivitas seksual.
Benda-benda yang telah terkontaminasi oleh virus Mpox juga dapat menyebarkan penyakit ini. Contohnya, jika seseorang yang terinfeksi Mpox menyentuh pakaian, tempat tidur, handuk, barang elektronik, atau gagang pintu, orang yang kemudian menyentuh benda-benda tersebut bisa terinfeksi.
Orang yang paling berisiko terkena Mpox adalah mereka yang tinggal serumah atau memiliki kontak erat (termasuk kontak seksual) dengan individu yang terinfeksi. Selain itu, ibu hamil, bayi baru lahir, anak-anak, dan orang dengan masalah kekebalan tubuh juga sangat rentan terhadap Mpox. Mereka berisiko mengalami gejala yang lebih serius hingga potensi kematian.
Tips Mencegah Mpox
Masyarakat perlu waspada terhadap penyebaran Mpox. Selain mengetahui gejala dan cara penularannya, penting juga untuk memahami cara pencegahannya.
Dilansir situs Dinas Kesehatan Jakarta, berikut sejumlah tips mencegah Mpox:
1. Lindungi diri dengan membatasi kontak dengan pengidap Mpox atau hewan yang berisiko menularkan virusnya.
2. Bersihkan dan desinfeksi lingkungan yang bisa saja terkontaminasi Mpox secara teratur.
3. Hindari mengkonsumsi atau menangani daging yang diburu dari hewan liar
4. Usahakan untuk mengkonsumsi daging yang dimasak dengan benar.
5. Setelah pulang dari negara yang terdapat kasus Mpox, segera lakukan pemeriksaan diri ke rumah sakit jika mengalami gejala tertentu yang mirip Mpox.
6. Periksakan diri dan kontak erat kamu jika mengalami gejala Mpox.
Demikian penjelasan mengenai Mpox mulai dari gejala, cara penularan, hingga tips mencegahnya. Jika kamu atau ada anggota keluarga yang merasakan gejala mirip Mpox, segera pergi ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.