Teknologi

Menteri Kominfo Larang Aplikasi Temu dari China Masuk Pasar Indonesia

×

Menteri Kominfo Larang Aplikasi Temu dari China Masuk Pasar Indonesia

Sebarkan artikel ini
Menteri Kominfo Larang Aplikasi Temu dari China Masuk Pasar Indonesia
Doc. Foto: Haluan.co

Koropak.com – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memastikan bahwa aplikasi e-commerce asal China, Temu, tidak akan diterima di Indonesia. Kekhawatiran mengenai aplikasi ini sebelumnya juga disampaikan oleh Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki.

Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi menegaskan bahwa melindungi masyarakat dan UMKM adalah salah satu tanggung jawab pemerintah, terutama jika ada aplikasi asing yang berpotensi menimbulkan risiko.

“Iya, Temu. Temu itu berbahaya. Makanya kita awasi dan tidak akan membiarkannya masuk,” ujar Budi Arie saat ditemui di Kompleks DPR RI, Senayan, Jakarta, pada Rabu (4/9/2024).

Menurut Budi Arie, keberadaan Temu di Indonesia akan merugikan banyak pihak, termasuk UMKM. Oleh karena itu, ia dengan tegas menolak kehadiran Temu di pasar Indonesia. “Saya rasa banyak yang akan dirugikan, terutama UMKM kita. Kominfo menolak Temu,” tambahnya.

Sebagai tambahan informasi, sebelumnya Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki mengatakan aplikasi, tersebut belum masuk ke Indonesia. Pemerintah pun, menurut Teten, akan membahas cara agar aplikasi tersebut tidak menyerbu Indonesia.

“Kan belum masuk Indonesia. Nanti dibahas di pemerintah,” kata Teten saat ditemui di Gedung Smesco Indonesia belum lama ini.

BACA JUGA:  5 Ciri Kabel Charger Rusak yang Harus Segera Kamu Ketahui!

Temu mengirim produk dari Guangzhou ke Bangkok melalui jalur darat. Situs Temu menawarkan berbagai macam produk dengan sistem perdagangan lintas perbatasan atau cross-border.

Pengiriman melalui jalur logistik ini memerlukan waktu lima hari. Aplikasi ini telah aktif di Thailand setelah sebelumnya masuk ke Malaysia dan Filipina. Dikatakan bahwa Temu menawarkan potongan harga hingga 90%.

Dalam kesempatan terpisah, Fiki Satari, Staf Khusus Menkop-UKM Bidang Pemberdayaan Ekonomi Kreatif, mengungkapkan bahwa Temu terhubung dengan 80 pabrik di China dan dapat mengirimkan produk langsung ke konsumen tanpa perantara reseller.

Temu telah mencoba memasuki pasar Indonesia sejak September 2022 dengan mendaftarkan mereknya. Namun, platform ini belum berhasil masuk karena adanya merek yang sudah terdaftar terlebih dahulu di Indonesia.

Meskipun demikian, Fiki menyebutkan bahwa masalah merek tersebut sedang dalam proses banding, sehingga peluang untuk Temu masuk ke pasar Indonesia masih ada.

“Temu adalah platform yang memiliki potensi besar dan bisa bersaing dengan perusahaan global seperti TikTok dan ByteDance,” ungkap Fiki dalam Sharing Session mengenai Serbuan Produk Impor di Kantor KemenKop UKM, Jakarta, pada Selasa (6/8/2024).

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!