Ekbis

Kurs Dollar di Google Tiba-tiba Rp 8.170, Kok Bisa?

×

Kurs Dollar di Google Tiba-tiba Rp 8.170, Kok Bisa?

Sebarkan artikel ini
Kurs Dollar di Google Tiba-tiba Rp 8.170, Kok Bisa?

KOROPAK.COM – Dunia keuangan telah beberapa kali mengalami anomali dalam sistem nilai tukar, baik akibat dinamika ekonomi global maupun kesalahan teknis. Awal Februari 2025, warganet dikejutkan oleh tampilan kurs di Google yang memperlihatkan 1 dolar AS hanya Rp 8.170, angka yang jauh dari realitas pasar.

Pada 31 Januari 2025, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih tercatat di Rp 16.355. Namun, dalam waktu singkat, media sosial X (sebelumnya Twitter) dipenuhi tangkapan layar yang memperlihatkan angka yang anjlok drastis. Kata kunci “Dollar” dan “Error” langsung menjadi trending topic di Indonesia.

Sejumlah pengguna X mencoba mencari tahu penyebab perubahan mendadak ini. Ada yang mengaitkannya dengan insiden kecelakaan pesawat di Philadelphia, AS, meski tanpa bukti jelas. Namun, banyak yang lebih meyakini bahwa ini hanyalah bug dalam sistem Google. Berikut beberapa respons warganet di X:

@f**:** menulis “Pasti error. Simpen aja buat kenang-kenangan.”

@e**:** menulis “Sepertinya cuma bug kecil di sistem konversi dolar ke rupiah dan euro ke rupiah. Kalau dicek pakai perantara kurs lain, tetap di 16 ribuan.”

Kesalahan tampilan nilai tukar bukanlah kejadian pertama. Sejarah mencatat bahwa mesin pencari seperti Google pernah menampilkan kurs yang keliru akibat gangguan dalam pengambilan data dari sumber pihak ketiga.

BACA JUGA:  Tren Kuliner 2024: Dari Cokelat Dubai Hingga Udang Balon

Pada 2018, misalnya, Google sempat menampilkan nilai tukar dolar AS terhadap rupee India dengan selisih yang signifikan dari angka sebenarnya. Setelah menjadi perbincangan, Google akhirnya mengonfirmasi bahwa itu hanyalah kesalahan teknis. Hingga saat ini, Google belum memberikan klarifikasi resmi mengenai anomali kurs rupiah yang mengejutkan ini.

Sementara perdebatan soal kurs dolar masih berlangsung, Google justru mengumumkan langkah besar dalam pengembangan kecerdasan buatan (AI). AI kini akan terintegrasi ke dalam Google Workspace Business dan Enterprise, tanpa perlu pembelian add-on tambahan.

Menurut President Cloud Application Google, Jerry Dischler, integrasi AI ini akan membawa revolusi dalam dunia kerja, termasuk pencatatan notulen otomatis di rapat, Analisis data yang lebih cepat, serta Pembuatan dokumen dan presentasi lebih efisien.

Selain itu, Google juga melakukan penyesuaian harga layanan AI di Workspace agar lebih terjangkau bagi pengguna bisnis.

Munculnya tampilan kurs dolar yang keliru di Google menimbulkan pertanyaan besar: seberapa akurat sistem AI dalam menyajikan informasi sensitif, terutama terkait data keuangan global?

Apakah ini sekadar bug kecil, atau justru mengungkap tantangan besar dalam pengembangan teknologi AI?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!