KOROPAK.COM – BEKASI – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menjelaskan bahwa program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang dipelopori Presiden Prabowo Subianto adalah inisiatif pencegahan penyakit melalui deteksi dini kesehatan untuk seluruh masyarakat Indonesia.
“Program ini berbeda dengan BPJS Kesehatan yang lebih fokus pada terapi. BPJS menangani pengobatan ketika seseorang sudah sakit, sedangkan CKG berfokus pada deteksi dini untuk mencegah penyakit,” ujar Indah Suci Widyahening, Tenaga Ahli Kemenkes Bidang Integrasi Layanan Primer dan Promosi Kesehatan, di Puskesmas Jatimulya, Kabupaten Bekasi, pada Senin (10/2/2025).
Indah menjelaskan bahwa program ini meliputi pemeriksaan kesehatan sesuai dengan kelompok usia, mulai dari anak-anak di bawah enam tahun, usia sekolah, dewasa, hingga lansia.
Anak-anak yang berusia di bawah enam tahun akan menjalani pemeriksaan tumbuh kembang, deteksi dini gangguan tiroid, enzim pemecah darah seperti G6PD, serta pemeriksaan EKG untuk orang dewasa dan lansia. Selain itu, pemeriksaan laboratorium darah juga dilakukan, termasuk pemeriksaan deteksi dini kanker bagi lansia.
Indah berharap pemeriksaan kesehatan dini ini dapat membantu mengidentifikasi gangguan kesehatan lebih awal sehingga dapat dicegah sebelum berkembang menjadi penyakit yang lebih serius.
Ia juga mengimbau agar puskesmas mengatur antrean dengan baik menggunakan aplikasi satu sehat, agar alur pemeriksaan berjalan lancar dan tidak menimbulkan kerumunan.
Kepala UPTD Puskesmas Jatimulya, Ernida Sianturi, menyebutkan bahwa proses pemeriksaan memakan waktu sekitar 25 hingga 45 menit, dari pendaftaran hingga selesai pemeriksaan.
“Setiap hari, kami melayani sekitar 200-250 pasien umum, dan untuk program CKG ini, kami dapat melayani hingga 30 orang per hari,” ujar Ernida. Ia juga menambahkan bahwa puskesmas siap membantu pendaftaran offline bagi peserta yang belum mendaftar secara online.
