KOROPAK.COM – SERANG – Kasus pembunuhan dalam lingkup rumah tangga mengejutkan warga Kelurahan Teritih, Kecamatan Walantaka, Kota Serang, Banten. Seorang suami tega menghabisi nyawa istrinya di dalam rumah mereka sendiri.
Pelaku mengaku tindakan kejamnya dipicu oleh pertengkaran hebat. Berikut rangkuman lengkapnya.
1. Awal Terbongkar
Kasus ini mulai terungkap saat PS (35) ditemukan tewas dalam kamar rumahnya, dengan kondisi terikat, di Kelurahan Teritih, Serang. Awalnya diduga korban perampokan yang berujung pada pembunuhan.
Pengacara korban, Toni Lembas Pasaribu, menyebutkan bahwa cincin emas dan uang dari dompet korban hilang. Namun, kondisi rumah masih dalam police line sehingga belum bisa dipastikan kehilangan barang lainnya.
“Motif pembunuhan diduga terkait keinginan pelaku menguasai harta korban. Pelaku nekat melakukan penganiayaan karena aksinya diketahui oleh korban,” ujar Toni.
2. Pelaku Berpura-pura Jadi Korban Perampokan
Suami korban, WP (37), yang ternyata pelaku pembunuhan, sempat mendapat perawatan di rumah sakit dan juga hadir dalam pemakaman istrinya. WP mengalami luka lebam di tubuh, yang menurut pengakuannya akibat perampokan.
Namun kemudian terungkap bahwa WP menciptakan skenario menjadi korban perampokan. Ia bahkan mencoba bunuh diri dengan membenturkan kepala ke tembok dan membungkus dirinya dengan karung.
3. Sandiwara Karung Perampok
Saat ditemukan, PS diduga meninggal karena perampokan dan terikat tali pada dini hari 1 Mei 2025. WP ditemukan dalam keadaan tak sadarkan diri di dalam karung. Suara teriakan anak korban menarik perhatian tetangga yang kemudian datang ke lokasi. Beberapa hari berselang, fakta sebenarnya terungkap bahwa PS dibunuh oleh WP.
4. Motif Pembunuhan karena Cemburu
Menurut Toni, pembunuhan dipicu oleh tuduhan selingkuh yang membuat pelaku emosi dan mencekik korban. Saat cekcok, korban menyinggung soal uang yang tidak lagi diberikan pelaku, diduga sudah dialihkan ke perempuan lain. Pelaku kini telah ditangkap dan polisi segera menggelar konferensi pers terkait kasus ini.
5. Anak-anak Jadi Saksi Kunci
Toni mengungkap bahwa kedua anak korban menyaksikan langsung peristiwa pembunuhan tersebut, sehingga mereka menjadi saksi penting. Setelah istrinya meninggal, pelaku mencoba bunuh diri dengan memukul kepalanya sendiri dan menciptakan alibi menjadi korban perampokan, termasuk berpura-pura kehilangan barang berharga milik korban.