Koropak.com – Sebagai umat Islam, kita harus percaya pada hari kiamat atau hari akhir. Selain itu, ajaran Islam juga mengajarkan tentang telaga milik Rasulullah SAW yang akan dikunjungi oleh umat Muslim.
Saat hari akhir, orang-orang beriman yang mengikuti petunjuk Allah SWT semasa di dunia akan mendatangi telaga milik Nabi Muhammad SAW. Orang-orang tersebut akan meminum air telaga yang penuh akan kemuliaan.
Namun, ada beberapa golongan manusia yang ditolak masuk ke telaga milik Rasulullah SAW. Siapa saja golongan orang tersebut? Simak penjelasannya berikut ini.
Mengenal Telaga Rasulullah SAW
Terdapat sejumlah hadits yang menjelaskan tentang telaga Rasulullah SAW. Ibnu Majah meriwayatkan dari Abu Sa’id Al-Khudri RA bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda,
إِنَّ لِكُلِّ نَبِيٍّ حَوْضًا وَإِنَّهُمْ يَتَبَاهَوْنَ أَيُّهُمْ أَكْثَرُ وَارِدَةٍ وَإِنِّي أَرْجُوْ اللهَ أَنْ أَكُوْنَ أَكْثَرَهُمْ وَارِدَةً
Artinya: “Sesungguhnya Rasulullah SAW memiliki telaga (pada hari kiamat nanti), dan mereka saling membanggakan siapa di antara mereka yang paling banyak orang yang mendatangi telaganya (dari umatnya). Dan sungguh aku berharap (kepada Allah SWT) bahwa akulah yang paling banyak orang yang mendatangi (telagaku).” (HR at-Tirmidzi)
Mengutip Dr Umar Sulaiman al Asyqar dalam Al-Yaum al-akhir al-Qiyamat al-Syughra wa alamat al-Qiyamah al-Kubra, telaga milik Rasulullah SAW juga digambarkan memiliki air yang putih lebih dari susu, lebih manis dari madu, dan beraroma lebih harum dari kasturi. Bahkan, telaga tersebut menjadi yang terbesar jika dibandingkan dengan milik nabi-nabi lainnya.
Hal tersebut sesuai dengan sabda Rasulullah SAW. Dalam sebuah hadits shahih, beliau bersabda,
مَاؤُهُ أَبْيَضُ مِنَ اللَّبَنِ، وَرِيحُهُ أَطْيَبُ مِنَ المِسْكِ
Artinya: “Airnya lebih putih dari susu dan baunya lebih harum dari (minyak wangi) misk (kesturi).” (HR Bukhari no. 6208 dan Muslim no. 2292)
Saat didatangi oleh umat Rasulullah SAW pada hari kiamat, mereka akan meminum air dari telaga tersebut dan tidak akan merasa haus selamanya. Dalam suatu hadits, Nabi Muhammad SAW bersabda,
“Sesungguhnya aku akan berada di depan kalian ketika mendatangi telaga (pada hari kiamat nanti), barangsiapa yang mendatanginya maka dia akan meminum airnya, dan barangsiapa yang meminumnya maka dia tidak akan merasakan haus lagi selamanya.” (HR Bukhari no. 6643 dan Muslim no. 2290)
Golongan Manusia yang Ditolak Masuk ke Telaga Rasulullah SAW
Meski didatangi oleh banyak umat muslim, Rasulullah SAW pernah berkata bahwa ada golongan orang yang akan ditolak untuk datang ke telaga miliknya. Keterangan ini didasarkan pada sabda Rasulullah SAW yang dikutip dari Abu Hurairah RA, yang mana beliau bersabda,
لأَذُودَنَّ عَنْ حَوْضِي رِجَالاً كَمَا تُذَادُ الْغَرِيبَةُ مِنَ الإِبل
Artinya: “Sesungguhnya akan ada beberapa orang yang aku tolak dari telagaku, sebagaimana ditolaknya unta yang asing.” (HR Muslim)
Dari Anas bin Malik RA, Nabi Muhammad SAW bersabda,
عَلَيَّ نَاسٌ مِنْ أَصْحَابِي الْحَوْضَ حَتَّى عَرَفْتُهُمُ اخْتُلِحُوا أَصْحَابِي فَيَقُولُ لاَ تَدْرِي مَا أَحْدَثُوا
Artinya: “Akan ditolak sejumlah orang dari sahabat-sahabatku (dari telagaku kelak), sehingga ketika aku melihat mereka, mereka melambai-lambaikan tangan kepadaku, maka aku pun berkata, ‘Kalian sahabat-sahabatku?’ Tetapi kemudian ada teguran, ‘Sesungguhnya kamu tidak tahu bid’ah-bid’ah yang telah mereka adakan sepeninggalmu’.” (HR Bukhari)
Dalam redaksi lainnya, Rasulullah SAW pernah bersabda yang dikutip dari Abu Hurairah RA,
يَوْمَ الْقِيَامَةِ رَهْطُ مِنْ أَصْحَابِي فَيُحْلَفُوْنَ مِنَ الْحَوْضِ فَأَقُولُ أَصْحَابِي فَيَقُولُ إِنَّكَ بِمَا
Artinya: “Akan datang kepadaku pada Hari Kiamat serombongan sahabat-sahabatku, namun mereka kemudian dibuat ketakutan mendekati telaga. Oleh karena itu aku berkata, ‘Ya Tuhan-ku, mereka adalah sahabat- sahabatku.’ Maka Tuhan menjawab, ‘Sesungguhnya kamu tidak tahu bid’ah-bid’ah yang telah mereka adakan sepeninggal kamu. Sesungguhnya mereka telah berbalik ke belakang (murtad)’.” (HR Bukhari)
Hadits dari Asma’ binti Abi Bakar Ash Shiddiq juga menyebutkan hal serupa tentang golongan orang yang ditolak masuk ke telaga Rasulullah SAW,
إِنِّي عَلَى الْحَوْضِ حَتَّى أَنْظُرَ مَنْ يَرِدُ عَلَيَّ مِنْكُمْ وَسَيُؤْخَذُ نَاسٌ دُونِي فَأَقُولُ يَا رَبِّ مِنّي وَمِنْ أُمَّتِي فَيُقَالُ هَلْ شَعَرْتَ مَا عَمِلُوا بَعْدَكَ وَاللَّهِ ما بَرِحُوا يَرْجِعُونَ عَلَى أَعْقَابِهِمْ
Artinya: “Sesungguhnya aku (akan menunggu) di telaga, sehingga aku bisa siapa-siapa yang datang kepadaku dari kamu sekalian. Dan akan ada beberapa orang yang diusir dariku, maka aku berkata, ‘Ya Tuhan-ku mereka dari golonganku, mereka dari umatku.’ Maka dibantah, ‘Apakah kamu tahu apa yang telah mereka perbuat sepeninggalmu? Demi Allah, mereka selalu berbalik ke belakang (murtad)’.” (HR Bukhari)
Al Qurthubi dalam Kitab At Tadzkirah menafsirkan keterangan hadits-hadits di atas. Menurutnya, golongan manusia yang dimaksud adalah mereka yang murtad dari ajaran Allah SWT atau mereka yang berbuat suatu hal atas sesuatu yang tidak diridhai Allah SWT.
Lalu, orang yang paling keras ditolak untuk mendatangi telaga tersebut adalah orang yang menyalahi jemaah muslimin dan berpisah dari jalan mereka, seperti golongan Khawarij dengan macam-macam alirannya, Rafidhah dengan sejumlah kesesatannya, dan Mu’tazilah dengan berbagai sektenya.
“Begitu pula orang-orang lalim yang berlebihan dalam berbuat aniaya, menutupi kebenaran, membunuh dan menghinakan keluarga, serta orang-orang yang mengumbar dosa besar dan menganggap remeh maksiat, dan orang-orang yang mengikuti kesesatan, hawa nafsu, bid’ah,” kata Al Qurthubi dalam Kitab At Tadzkirah.
Hal itu juga senada dengan ucapan Imam Ibnu Katsir rahimahullah dalam Kitab Syarh az Zarqani ala Muwaththa-il Imam Malik. Ia berkata,
“Penjelasan tentang telaga Rasulullah SAW: semoga Allah SWT memudahkan kita meminum dari telaga tersebut pada hari kiamat (yang disebutkan) dalam hadits-hadits yang telah dikenal dan (diriwayatkan) dari banyak jalur yang kuat, meskipun ini tidak disukai oleh orang-orang ahlul bid’ah yang keras kepala menolak dan mengingkari keberadaan telaga ini. Mereka inilah yang paling terancam untuk dihalangi (diusir) dari telaga tersebut (pada hari kiamat).”
Demikian penjelasan mengenai golongan orang yang ditolak masuk ke telaga milik Rasulullah SAW. Wallahu’alam bissawab.