Koropak.com – Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, melaporkan bahwa hingga akhir Agustus 2024, destinasi wisata di wilayah ini telah menarik 1,6 juta pengunjung.
“Sejak Januari hingga Agustus, jumlah wisatawan yang datang ke Kabupaten Bantul mencapai 1.674.576 orang, dengan pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp20,5 miliar,” ungkap Markus Purnomo Aji, Subkoordinator Kelompok Substansi Promosi Kepariwisataan Dinas Pariwisata Bantul, dilansir dari laman Antara.
Markus mengungkapkan bahwa jumlah kunjungan dan pendapatan dari retribusi objek wisata saat ini masih belum mencapai setengah dari target tahunan PAD sektor pariwisata sebesar Rp49 miliar.
“Saat ini, realisasi PAD baru mencapai 41,94 persen dari target tahunan yang ditetapkan pemerintah,” ujarnya.
Dia juga menambahkan bahwa Pantai Parangtritis tetap menjadi destinasi utama para wisatawan yang datang ke Bantul, diikuti oleh Pantai Kuwaru, Pantai Goa Cemara, Pantai Baru, serta wisata alam Gua Cerme dan Gua Selarong.
Menurutnya, rata-rata kunjungan wisatawan ke Bantul setiap bulan berkisar antara 100 ribu hingga 200 ribu orang. Namun, selama periode libur sekolah, jumlah kunjungan bisa melebihi 200 ribu, seperti pada Juni 2024 yang mencapai 220 ribu pengunjung dengan PAD sebesar Rp3 miliar.
“Pada bulan Agustus lalu, destinasi wisata di Bantul menerima kunjungan dari 144.422 wisatawan, dengan pendapatan asli daerah (PAD) mencapai Rp2,09 miliar,” ujarnya.
Dia juga menambahkan bahwa untuk menarik lebih banyak pengunjung dan meningkatkan daya tarik wisata di Bantul, pihaknya telah menyiapkan beberapa atraksi di kawasan pantai selatan pada bulan September. Di antaranya adalah Festival Lampion dan Festival Musik Simfoni Gumuk Pasir.
Acara-acara ini diadakan di Pantai Parangtritis dengan tujuan untuk memperbaiki citra pariwisata di kawasan pesisir Bantul serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang potensi wisata daerah tersebut.
“Tujuan dari acara ini adalah untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Bantul dan secara langsung meningkatkan pendapatan daerah,” tambahnya.
