Koropak.com – Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat memperkenalkan enam pola asuh kesehatan untuk orang tua guna mencegah stunting (tengkes) pada anak.
“Kami berharap semua orang tua dapat memahami dan menerapkan pola asuh kesehatan ini,” ujar Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat, Rismasari, dalam pernyataannya di Jakarta pada hari Senin.
Pola asuh tersebut meliputi: pertama, memberikan nutrisi yang seimbang melalui pemberian ASI eksklusif, makanan pendamping ASI (MPASI) yang tepat, dan makanan bergizi dengan fokus pada kandungan gizinya.
Kedua, orang tua disarankan untuk secara rutin memantau pertumbuhan anak dengan mengunjungi posyandu atau puskesmas, serta berkonsultasi dengan tenaga kesehatan jika ada kekhawatiran terkait pertumbuhan anak.
“Ketiga, terkait sanitasi dan kebersihan itu juga penting, perlu diperhatikan kebersihan lingkungan dan akses air bersih dan sanitasi. Keempat, pemberian suplemen jika diperlukan baik itu vitamin dan mineral,” ujar Risma.
Lalu, Risma melanjutkan, pola asuh kelima yakni pentingnya meningkatkan pendidikan kesehatan untuk orang tua melalui konseling dan dukungan terkait pengetahuan pola makan yang sehat untuk anak, tanda-tanda anak stunting, dan pentingnya peran nutrisi dalam perkembangan anak.
Terakhir, pola asuh mengenai stimulasi perkembangan dengan interaksi positif dari orang tua ke anak. Menurut Risma, kasus stunting salah satunya dipengaruhi aspek perilaku terutama pada pola asuh orang tua.
“Stunting sangat dipengaruhi oleh aspek perilaku, khususnya pola asuh yang salah dalam pemberian makanan untuk bayi dan balita. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan enam pola asuh kesehatan yang kami sampaikan,” ujar Risma.
Menurut data hasil intervensi stunting yang dilakukan pada Juli 2024, jumlah balita yang mengalami stunting dan telah tervalidasi oleh Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat mencapai 1.080 kasus.
Rinciannya adalah sebagai berikut: Kecamatan Tanah Abang mencatat 213 kasus balita stunting dengan distribusi di Kelurahan Bendungan Hilir (48 kasus), Kebon Kacang (33), Kampung Bali (30), Petamburan (37), Karet Tengsin (13), Kebon Melati (48), dan Gelora (4).
Sementara itu, Kecamatan Sawah Besar melaporkan 160 kasus balita stunting dengan rincian di Kelurahan Karang Anyar (46 kasus), Mangga Dua Selatan (55), Kartini (27), Pasar Baru (15), dan Gunung Sahari Utara (17).
Di Kecamatan Johar Baru, terdapat 135 kasus balita stunting yang tersebar di Kelurahan Tanah Tinggi (43 kasus), Johar Baru (13), Galur (49), dan Kampung Rawa (30).