Sains

Fakta Baru tentang Bintang Utara yang Jadi Panduan Para Pelaut

×

Fakta Baru tentang Bintang Utara yang Jadi Panduan Para Pelaut

Sebarkan artikel ini
Fakta Baru tentang Bintang Utara yang Jadi Panduan Para Pelaut
Doc. Foto: Kursus Privat

Koropak.com – Para astronom baru-baru ini mengungkapkan sejumlah fakta mengejutkan tentang bintang utara yang dikenal dengan nama latin Polaris.

Polaris telah lama dikenal oleh para pelaut sebagai panduan dan penunjuk arah selama berabad-abad.

Dalam studi terbaru yang dipublikasikan di jurnal *The Astrophysical*, para astronom menemukan bahwa ada objek di sekitar Polaris yang tampak lebih terang dibandingkan dengan Polaris itu sendiri.

Selain itu, para peneliti juga mendeteksi adanya bintik terang di permukaan Polaris yang gelap dan dingin, yang bentuknya mirip dengan bintik terang pada bintang.

Bintang utara selain memiliki nama latin Polaris juga dikenal sebagai bintang bervariabel Cepheid, jenis bintang yang memiliki denyut teratur dan juga bisa berubah menjadi sangat terang.

Pulsasi bintang bervariabel Cepheid sangat penting untuk mengukur jarak di alam semesta. Dengan lebih memahami Pulsasi Polaris, tentunya para astronom akan mendapatkan wawasan terbaru tentang Pulsasi galaksi dan sekitarnya.

Juga tentunya dengan wawasan terbaru yang diperoleh para astronom, mereka nantinya diharapkan dapat lebih menyempurnakan pengukuran jarak kosmik.

Polaris sendiri sebenarnya merupakan gabungan dari beberapa sistem bintang, bintang utama (Polaris Aa) diorbit oleh (Polaris Ab) yang berbentuk lebih kecil setiap 30 tahun sekali.

BACA JUGA:  Penemuan Baru, Kerabat Buaya Purba Ditemukan di Nevada

Astrophysical Observatory membentuk sebuah tim peneliti yang terdiri dari Smithsonian beserta rekan-rekannya yang dipimpin oleh Nancy Remage untuk mengamati perkembangan Polaris selama bertahun-tahun dengan menggunakan kombinasi teknik.

Salah satu metode utama yang digunakan oleh tim Nacy Remage untuk mengamati perkembangan Polaris selama bertahun-tahun adalah dengan menggunakan metode interferometri.

Yang menggabungkan unsur cahaya dari beberapa teleskop untuk menghasilkan perkembangan polaris dalam bentuk gambar ultra yang tajam.

Para peneliti menggunakan Chara Array, yakni enam istalasi cahaya teleskop yang berasal dari California, untuk mengamati perkembangan Polaris dari tahun 2016 hingga tahun 2021.

Mereka juga melakukan analisi data perkembangan Polaris dengan menggunakan teknik interferometri dan menggunakan teleskop luar angkasa di Observatorium Apache Point.

Dengan mengamati dan melacak terus pergerakan dan perkembangan Polaris Ab yang mengelilingi Polaris Aa, para peneliti dapat menghitung massa bintang utama.

Para peneliti pun menemukan Polaris Aa memiliki massa sekitar 5,13 kali dibandingkan dengan massa ketidakpastian matahari yang hanya sebesar 5 persen.

Tentunya hasil penemuan ini lebih besar daripada perkiraan sebelumnya dan hasil penemuan ini bisa dijadikan sebagai data penting untuk menguji teori tentang bagaimana sebuah bintang bisa berevolusi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!