Sains

Benteng Kuno di Siberia Ungkap Peradaban Luar Biasa

×

Benteng Kuno di Siberia Ungkap Peradaban Luar Biasa

Sebarkan artikel ini
Benteng Kuno di Siberia Ungkap Peradaban Luar Biasa
Doc. Foto: detiknet

KOROPAK.COM – Penemuan benteng tertua di dunia telah mengubah pandangan tentang kehidupan manusia purba. Benteng ini menjadi bukti bagaimana masyarakat kuno bertahan hidup dan melindungi diri dari ancaman eksternal.

Dengan bantuan teknologi modern, para arkeolog berhasil mengungkap jejak sejarah yang menakjubkan. Salah satu penemuan bersejarah ini adalah situs benteng kuno di Siberia, yang dikenal sebagai Amnya. Situs ini dianggap sebagai benteng zaman batu paling utara di Eurasia.

Amnya adalah salah satu dari beberapa pemukiman kuno di wilayah Siberia yang dilengkapi dengan pagar kayu, parit, dan tepi sungai.

Awalnya, para peneliti memperkirakan struktur ini berasal dari sekitar 6.000 tahun lalu, namun penelitian terbaru dalam jurnal Antiquity mengungkapkan bahwa bagian tertua dari Amnya mungkin sudah dibangun sejak 8.000 tahun lalu.

Menariknya, benteng ini dibangun oleh kelompok pemburu dan pengumpul makanan, sebuah fakta yang menantang anggapan bahwa hanya masyarakat agraris yang mampu membangun struktur pertahanan kompleks. Ini menunjukkan bahwa masyarakat di Taiga Siberia Barat sudah memiliki kemampuan arsitektur yang maju sejak masa prasejarah.

“Penemuan ini membuktikan bahwa masyarakat pemburu dan pengumpul di Siberia telah membangun struktur monumental yang rumit, jauh sebelum bangunan serupa muncul di Eropa,” ungkap Tanja Schreiber, arkeolog dari Institut Arkeologi Prasejarah di Freie Universitat.

BACA JUGA:  Satelit NASA Tangkap Gambar 'Kacang Merah' Beku di Mars

Pada tahun 2019, tim arkeolog melakukan penggalian di situs Amnya dan berhasil memastikan usia prasejarah situs tersebut, menjadikannya benteng tertua yang pernah ditemukan di dunia.

Penduduk prasejarah Siberia Barat tampaknya sudah menjalani kehidupan yang cukup maju. Mereka menangkap ikan dari Sungai Amnya, berburu rusa dan rusa kutub, serta membuat tombak berujung tulang dan batu. Tak hanya itu, mereka juga mampu membuat tembikar berhias rumit yang diduga digunakan untuk menyimpan minyak ikan dan daging.

Sumber daya alam di sekitar Taiga, termasuk migrasi ikan tahunan dan kawanan hewan liar, kemungkinan menjadi alasan utama mengapa benteng ini dibangun. Lokasi pemukiman yang strategis di tepi sungai memungkinkan mereka untuk mengendalikan area penangkapan ikan dan menjaga sumber daya penting dari kelompok lain.

Selain sebagai tempat tinggal, benteng ini juga berfungsi sebagai perlindungan dari serangan kelompok lain. Bukti adanya kebakaran di situs tersebut menunjukkan bahwa benteng ini pernah mengalami kerusakan akibat konflik dan kekerasan antar kelompok pemburu dan pengumpul di masa lalu.

Penemuan benteng Amnya menjadi bukti nyata bahwa masyarakat pemburu dan pengumpul prasejarah di Siberia telah memiliki strategi bertahan hidup dan kemampuan membangun struktur pertahanan yang luar biasa sejak ribuan tahun lalu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!