KOROPAK.COM – JAKARTA – PT Pupuk Indonesia (Persero) melalui program Makmur terus mendampingi petani di seluruh Indonesia guna meningkatkan produktivitas lahan serta kesejahteraan mereka, sekaligus mendukung program swasembada pangan nasional.
“Program Makmur bertujuan untuk meningkatkan hasil pertanian dengan memberikan bimbingan kepada petani, mulai dari cara penggunaan pupuk yang tepat hingga akses kepada offtaker yang siap membeli hasil panen mereka,” ujar Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) Pupuk Indonesia, Tina T. Kemala Intan, dalam pernyataannya di Jakarta, Sabtu (22/2/2025).
Ia juga menjelaskan bahwa kegiatan Safari Makmur digelar untuk meningkatkan wawasan dan keterampilan petani melalui kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan.
Program ini mencakup layanan uji tanah, rekomendasi dosis pemupukan, serta optimalisasi peran Pupuk Indonesia dalam menjaga ketahanan pangan nasional, yang menjadi salah satu prioritas utama Presiden Prabowo Subianto.
Di lahan binaan, dilakukan uji coba demplot menggunakan pupuk NPK Formula Khusus Padi Gogo bersama benih padi Inpago 13 Fortize di area seluas satu hektare. Uji coba ini merupakan hasil kerja sama Pupuk Indonesia dengan PSI-TP Kementerian Pertanian untuk memperluas area tanam padi gogo, khususnya di Jawa Barat.
Saat ini, produktivitas padi gogo di lahan kering secara nasional hanya berkisar 3-4 ton per hektare. Dengan intervensi teknologi benih unggul dan penggunaan pupuk khusus, diharapkan produktivitasnya meningkat menjadi sekitar 6 ton per hektare.
Program Makmur yang merupakan singkatan dari Mari Kita Majukan Usaha Rakyat dan diinisiasi oleh Menteri BUMN Erick Thohir diciptakan sebagai ekosistem pertanian terintegrasi dari hulu ke hilir. Program ini memberikan manfaat besar bagi petani, termasuk peningkatan produktivitas serta dukungan terhadap program swasembada pangan nasional.
Petani yang tergabung dalam program ini juga mendapat akses ke Mobil Uji Tanah (MUT) untuk mengetahui kandungan hara tanah. Dengan informasi tersebut, mereka dapat menyesuaikan dosis pupuk sesuai dengan kebutuhan spesifik tanaman, sehingga budidaya pertanian menjadi lebih efisien dan hasil panen meningkat.
“Hasil panen yang lebih banyak menjadi tujuan utama program ini. Oleh karena itu, pendampingan intensif sangat diperlukan agar petani dapat mengoptimalkan hasil produksi mereka,” jelas Tina.
Hingga Desember 2024, program Makmur telah melibatkan 170.969 petani dan mencakup total luas lahan 451.537 hektare di seluruh Indonesia.
Program ini melingkupi berbagai komoditas strategis seperti padi, tebu, jagung, sawit, kopi, serta hortikultura. Kontribusi terbesar berasal dari sektor padi dengan luas lahan 124.845 hektare dan melibatkan lebih dari 40.416 petani.
Pada 2025, Pupuk Indonesia menargetkan perluasan program Makmur hingga 500 ribu hektare, dengan 200 ribu hektare untuk tanaman padi dan 300 ribu hektare lainnya untuk berbagai komoditas nonpadi, seperti tebu, singkong, kopi, kakao, kelapa sawit, dan hortikultura.
Tina juga mengingatkan para petani yang terdaftar untuk segera menebus pupuk bersubsidi yang telah dialokasikan pemerintah sebanyak 9,55 juta ton, terdiri dari Urea 4,6 juta ton, NPK 4,2 juta ton, NPK Formula Khusus 147.798 ton, serta pupuk organik 500 ribu ton.
“Pada 2025, Pupuk Indonesia mendapat mandat menyalurkan pupuk bersubsidi sebanyak 9,55 juta ton. Jadi, bagi para petani yang telah mendapat alokasi, segera lakukan penebusan. Jika tidak, kuota tahun berikutnya bisa berkurang. Saat menebus, jangan lupa membawa KTP dan dana yang dibutuhkan,” tegasnya.