Koropak.com – Setelah berabad-abad menghadapi dampak lingkungan negatif akibat ketergantungan kita yang tinggi pada bahan bakar fosil yang mencemari, umat manusia kini tengah mengalami transformasi signifikan menuju sumber energi yang bersih dan berkelanjutan.
Meskipun teknologi energi berkelanjutan terkini telah terbukti cukup andal, teknologi tersebut masih bergantung pada kekuatan alam yang tidak dapat diprediksi. Sederhananya, panel surya memerlukan sinar matahari yang optimal, sementara turbin angin mengandalkan aliran angin yang stabil.
Hari-hari berawan dan periode tenang dapat mengganggu ketersediaan listrik. Secara khusus, tenaga surya, yang dipengaruhi oleh jam-jam siang hari dan variasi musiman, hanya dapat berkontribusi pada solusi parsial untuk kebutuhan energi terbarukan kita.
Bahkan negara-negara yang terletak di gurun atau dekat khatulistiwa, di mana terdapat sinar matahari yang melimpah untuk waktu yang lama, tidak dapat sepenuhnya bergantung pada energi surya tanpa menerapkan solusi penyimpanan energi untuk melengkapinya.
Berbeda dengan pembangkit listrik tenaga hijau, pembangkit listrik tenaga batu bara kuno secara teoritis dapat menghasilkan listrik tanpa gangguan selama 24 jam dan bereaksi dengan mudah terhadap lonjakan permintaan pengguna.