Koropak.com – Pemerintah Rusia membantah klaim Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengenai rencananya untuk mengakhiri konflik. Rusia menegaskan bahwa mereka akan terus melanjutkan apa yang mereka sebut sebagai “operasi militer khusus” di Ukraina.
Sebelumnya, Zelensky mengungkapkan pada hari Selasa bahwa ia akan mengungkapkan rencananya yang belum dia sampaikan secara rinci kepada publik kepada Presiden Amerika Serikat Joe Biden serta dua kandidat penggantinya.
Zelensky, dalam sebuah konferensi pers, mengatakan serangan tiga minggu Ukraina ke wilayah Kursk di Rusia adalah bagian dari rencananya, tetapi itu juga mencakup langkah-langkah lain di bidang ekonomi dan diplomatik.
Idenya, kata Zelenskyy – yang mendesak Washington untuk mengizinkan pasukannya menggunakan senjata jarak jauh yang dipasok AS untuk menyerang jauh ke dalam wilayah Rusia – adalah untuk memaksa Moskow mengakhiri perang.
“Ini bukan pertama kalinya kami mendengar pernyataan seperti itu dari perwakilan rezim Kyiv. Kami menyadari sifat rezim Kyiv ini,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan saat ditanya tentang rencana Zelensky tersebut, dilansir Reuters dan Al Arabiya, Kamis (29/8/2024).
“Kami melanjutkan operasi militer khusus kami dan akan mencapai semua tujuan kami,” imbuh Peskov.
Rusia saat ini sedang berusaha untuk menangkis serangan Ukraina yang dimulai sejak 6 Agustus, sekaligus melanjutkan serangan ofensifnya di wilayah Donetsk, Ukraina timur.
Dmitry Peskov menyatakan bahwa Rusia setuju dengan pandangan India mengenai pentingnya resolusi damai, namun menegaskan bahwa saat ini tidak ada dasar yang memadai untuk memulai perundingan.
Sebelumnya, pada hari Selasa, Perdana Menteri India Narendra Modi mengungkapkan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin melalui telepon bahwa ia mendukung penyelesaian damai yang segera untuk konflik Ukraina. Pernyataan ini disampaikan setelah Modi mengadakan pertemuan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Kyiv.
