Internasional

Rusia Hengkang dari Proyek Pesawat Penumpang Jarak Jauh Bersama China

×

Rusia Hengkang dari Proyek Pesawat Penumpang Jarak Jauh Bersama China

Sebarkan artikel ini
Rusia Hengkang dari Proyek Pesawat Penumpang Jarak Jauh Bersama China
Doc. Foto: VOA Indonesia

 

Koropak.com – Rusia tidak lagi terlibat dalam pengembangan pesawat penumpang jarak jauh yang semula merupakan kolaborasi dengan China. Proyek yang dulunya dikenal sebagai CR929 kini hanya disebut C929, menghilangkan keterlibatan Rusia dari nama tersebut.

Informasi ini disampaikan oleh perwakilan dari Commercial Aircraft Corporation of China (COMAC) kepada BBC.

Diskusi mengenai proyek ini dimulai pada awal 2010-an, dan pada 2014, Presiden Rusia Vladimir Putin dan COMAC sepakat untuk melanjutkan proyek tersebut.

Pada 2018, COMAC bersama mitra Rusia mereka, United Aircraft Corporation (UAC), mengumumkan kesepakatan tentang ukuran, spesifikasi, dan tata letak pesawat. Model ukuran penuh dari kokpit dan kabin pesawat bahkan dipamerkan pada pameran udara MAKS di Rusia tahun berikutnya.

Namun, keterlibatan Rusia tidak lagi disebutkan dalam stan COMAC di Farnborough International Airshow di Inggris atau Paris Air Show tahun lalu. Karyawan COMAC juga enggan memberikan komentar mengenai perubahan ini. Pengembangan pesawat dimulai sebelum Rusia melancarkan invasi ke Ukraina pada Februari 2022.

Setelah sanksi internasional diterapkan, termasuk pada suku cadang pesawat buatan Barat, Menteri Perdagangan Rusia saat itu, Denis Manturov, menyatakan bahwa produksi akan dilanjutkan hanya dengan produsen dari China dan Rusia. Dia mengindikasikan bahwa jalur pasokan baru akan siap pada akhir 2022.

Menurut Vladimir Karnozov, pakar penerbangan yang dikutip oleh surat kabar Rusia Kommersant, Rusia awalnya bertanggung jawab atas desain pesawat karena pengalamannya, sementara China mengurus produksi. Namun, setelah sanksi diterapkan, China memutuskan untuk melanjutkan proyek ini secara mandiri.

BACA JUGA:  Bertemu Presiden MBZ, Prabowo Perkuat Kemitraan Strategis Indonesia-UEA

“Proyek ini sangat penting bagi Beijing mengingat besarnya populasi. Oleh karena itu, keputusan untuk melanjutkan proyek ini secara independen dan tidak mengganggu RRC [Republik Rakyat China] adalah langkah yang wajar. Negara ini membutuhkan beberapa komponen impor,” ujar Karnozov.

Pesawat jarak jauh memegang peranan penting dalam transportasi Rusia, menghubungkan kota-kota besar seperti Moskow dan St. Petersburg dengan daerah-daerah terpencil di Timur Jauh Rusia.

Menurut Wilson Center, think tank yang berbasis di Washington DC, lebih dari 80% armada dari 20 maskapai terbesar Rusia terdiri dari pesawat buatan asing hingga tahun 2022.

Pemutusan hubungan dengan produsen Barat seperti Boeing dan Airbus, serta dampaknya terhadap suku cadang dan pemeliharaan, menimbulkan tantangan serius bagi industri penerbangan Rusia.

C929 adalah pesawat jarak jauh pertama buatan China yang dikembangkan secara mandiri sesuai dengan standar internasional.

Versi dasar pesawat ini memiliki kapasitas 280 kursi dan jangkauan hingga 12.000 kilometer, hampir tiga kali lipat dari C919, pesawat trunk liner jarak pendek/menengah dari COMAC yang mulai beroperasi komersial pada Mei lalu.

COMAC juga memproduksi ARJ21, pesawat penumpang turbofan jarak pendek/menengah pertama yang dikembangkan secara mandiri oleh China, dengan jangkauan 1.400-2.300 mil.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!