KOROPAK.COM – JAKARTA – Pada Jumat, 11 Oktober 2024, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Istana Negara yang terletak di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Nusantara (IKN).
Istana ini menjadi sorotan karena merupakan satu-satunya istana di Indonesia yang tidak berasal dari warisan kolonial Belanda, melainkan sepenuhnya merupakan karya anak bangsa.
“Istana Negara dan Istana Garuda ini adalah hasil karya anak bangsa. Ini adalah satu-satunya istana di Indonesia yang bukan peninggalan kolonial. Desainnya dibuat oleh Nyoman Nuarta, sementara konsep interior dan furniturenya dikerjakan oleh Rudi Dodo, serta lansekap yang dirancang oleh Yeye,” ungkap Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Diana Kusumastuti, dalam keterangan pers yang diterima InfoPublik.
Diana menjelaskan bahwa proses pembangunan Istana Negara dan Istana Garuda dimulai dengan pengembangan desain, diikuti oleh tahap konstruksi.
Semua material yang digunakan dalam pembangunan dikumpulkan dari berbagai daerah di Indonesia, mencerminkan semangat gotong royong yang menjadi ciri khas bangsa.
“Seluruh material lokal diambil dari berbagai daerah, mulai dari tembaga untuk pintu dan lampu yang berasal dari Boyolali, hingga ukiran yang berasal dari seluruh Indonesia yang diaplikasikan di beberapa ruangan, termasuk Ruang Kredensial untuk menerima tamu kenegaraan. Pembangunan Istana Negara ini mengusung tema kegotongroyongan,” tambahnya.
Diana juga berharap penerapan prinsip-prinsip Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NPSK), termasuk Bangunan Gedung Hijau dan Bangunan Cerdas, pada Istana Negara dan Istana Garuda dapat menjadi teladan bagi pembangunan bangunan lainnya di Indonesia, serta berkontribusi pada perkembangan desain urban di Tanah Air.
“Istana Negara diharapkan menjadi warisan yang bermanfaat bagi generasi mendatang dan akan terus dikenang sepanjang masa,” ujarnya.
Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Kalimantan Timur, Rozali Indra Saputra, mengungkapkan bahwa pembangunan Istana Negara memakan waktu sekitar 23 bulan, dimulai dari November 2022 hingga Oktober 2024.
“Proses pembangunan membutuhkan waktu sekitar 23 bulan, termasuk empat bulan untuk perencanaan yang mencakup struktur, arsitektur, serta mekanikal elektrikal dan interior. Pelaksanaan konstruksi dilakukan oleh kontraktor PT PP – PT. Wijaya Karya KSO,” jelas Rozali.
Dalam acara peresmian, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa meskipun pembangunan Istana Garuda masih dalam tahap penyelesaian dan diperkirakan akan selesai dalam satu bulan ke depan, peresmian Istana Negara dilakukan lebih awal.
“Hari ini, kita akan bersama-sama meresmikan Istana Negara di Ibu Kota Nusantara. Karena Istana Garuda masih dalam proses finishing dan diperkirakan selesai dalam satu bulan, maka hari ini saya meresmikan Istana Negara terlebih dahulu. Nanti Istana Garuda akan diresmikan oleh Presiden Terpilih Prabowo Subianto,” ungkap Presiden Jokowi.
Acara peresmian ini dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi, termasuk Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Ibu Negara Iriana Jokowi, Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan, Mensesneg Pratikno, Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono, Kapolri Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI Agus Subiyanto, dan Ketua MPR Ahmad Muzani.
Juga hadir Dirjen Bina Marga Rachman Arief Dienaputra, Dirjen Perumahan Iwan Suprijanto, Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja, serta beberapa menteri dari Kabinet Indonesia Maju dan direktur utama Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Pembangunan Istana Negara di IKN ini menandai babak baru dalam sejarah Indonesia, mencerminkan semangat kemandirian dan inovasi yang mengangkat kekayaan budaya serta kearifan lokal. Diharapkan, istana ini akan menjadi simbol kebanggaan baru bagi seluruh rakyat Indonesia.