Internasional

Macron Resmi Akui Palestina, Picu Gelombang Dukungan Negara Barat

×

Macron Resmi Akui Palestina, Picu Gelombang Dukungan Negara Barat

Sebarkan artikel ini
Macron Resmi Akui Palestina, Picu Gelombang Dukungan Negara Barat
Doc. Foto: JakartaTerkini

KOROPAK.COM – Presiden Prancis Emmanuel Macron secara resmi mengumumkan pengakuan negaranya terhadap Palestina, sebuah langkah bersejarah yang segera memicu dukungan serupa dari sejumlah negara Barat.

Dalam pidatonya di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) PBB mengenai solusi dua negara, Macron mendesak dunia untuk menghentikan konflik yang terus menimbulkan penderitaan di Gaza.

“Waktu untuk perdamaian sudah tiba. Kita hanya selangkah lagi kehilangan kesempatan itu untuk selamanya,” ujar Macron pada Senin (22/9/2025) waktu setempat.

Ia juga menyerukan pembebasan 48 sandera yang masih ditahan Hamas dan penghentian pemboman di Gaza. “Saatnya mengakhiri perang, pembantaian, dan pengusiran,” tegasnya.

Namun, Macron menegaskan bahwa Prancis belum akan membuka kedutaan besar untuk Palestina sampai gencatan senjata tercapai dan seluruh sandera dibebaskan.

Meskipun pengakuan itu bersyarat, langkah Prancis disambut hangat oleh Otoritas Palestina, yang menyebutnya sebagai keputusan berani dan bersejarah.

Selain Prancis, Australia, Inggris, Kanada, dan Portugal juga mengumumkan pengakuan terhadap Palestina di hari yang sama. Sebelumnya, Spanyol, Irlandia, dan Norwegia menyatakan hal serupa pada Mei lalu, sementara Swedia telah mengakui Palestina sejak 2014.

BACA JUGA:  Lapangan Terbang Militer Rusia Terbakar Akibat Serangan Drone

Macron menambahkan, Andorra, Belgia, Luksemburg, Malta, Monako, dan San Marino kini ikut bergabung dalam daftar negara pendukung.

Namun, keputusan ini memicu reaksi keras dari Israel. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bersumpah tidak akan membiarkan berdirinya negara Palestina. Beberapa anggota kabinet garis keras bahkan mengancam akan mencaplok wilayah Tepi Barat.

Duta Besar Israel untuk PBB, Danny Danon, menyatakan bahwa langkah negara-negara Barat tersebut “tidak mempromosikan perdamaian, tetapi mendukung terorisme.”

Dari Washington, Gedung Putih di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump juga menolak pengakuan tersebut. Juru bicara Karoline Leavitt menyebut pengakuan Palestina sebagai “hadiah untuk Hamas.”

Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengimbau dunia untuk tidak gentar menghadapi ancaman balasan. “Kita tidak boleh membiarkan diri kita diintimidasi oleh ancaman retaliasi,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!