KOROPAK.COM – JAKARTA – Pihak Trans7 melakukan pertemuan dengan Himpunan Alumni Santri Lirboyo (Himasal) Jabodetabek untuk membahas tayangan program Xpose Uncensored edisi 13 Oktober yang menyinggung soal pondok pesantren dan kiai.
Direktur Produksi Trans7, Andi Chairil, menyampaikan permintaan maaf secara langsung kepada keluarga besar Pondok Pesantren Lirboyo, terutama kepada KH Anwar Manshur, pengasuh Pesantren Hidayatul Mubtadiat Kompleks Lirboyo.
“Kami mengakui adanya kelalaian. Meskipun materi berasal dari pihak rumah produksi, tanggung jawab tetap berada di Trans7. Karena itu, kami memohon maaf kepada keluarga besar KH Anwar Manshur, para santri, pengasuh, serta alumni. Dalam waktu dekat kami akan bertabayyun secara langsung,” ujar Andi usai audiensi di Kantor Trans7, Jakarta, Selasa (14/10).
Andi menjelaskan, pihak Himasal telah menyampaikan sejumlah tuntutan terkait tayangan tersebut. Trans7, katanya, akan menindaklanjuti dan memenuhi permintaan yang diajukan.
“Ada lima poin yang disampaikan oleh Himasal. Insyaallah kami akan menindaklanjuti semuanya. Kami juga berencana menayangkan program khusus bertepatan dengan Hari Santri sebagai bagian dari tindak lanjut,” tambahnya.
Sementara itu, Penasihat Himasal Jabodetabek, Rasyud Syakir, menyebut salah satu poin utama tuntutan mereka adalah agar Trans7 menyampaikan permintaan maaf secara terbuka dan menarik seluruh tayangan yang menyinggung pesantren dari semua platform.
“Alhamdulillah, kelima tuntutan kami direspons dengan baik dan akan dijawab secara tertulis dalam waktu 1×24 jam. Kami berharap kejadian seperti ini tidak terulang lagi. Kami juga meminta agar alumni Lirboyo bisa dipertemukan langsung dengan pihak rumah produksi dan narator tayangan tersebut,” tutur Rasyud.
