Koropak.com – Ayat Kursi diturunkan pada malam hari setelah hijrahnya Nabi. Berdasarkan riwayat, Ayat Kursi disertai ribuan malaikat yang membawanya, menunjukkan kebesaran dan kemuliaan ayat tersebut.
Setan dan iblis menjadi gempar karena adanya suatu alamat yang menjadi perintang dalam perjuangannya. Rasulullah segera memerintah kepada Zaid bin Tsabit agar segera menulisnya dan menyebarkannya.
Dalam buku Rahasia Dahsyat Al-Fatihah Ayat Kursi dan Al-Waqiah untuk Kesuksesan Karir oleh Ustaz Ramadhan, tidak ada satu riwayat yang dianggap shahih dalam menjelaskan tentang sebab-sebab turunnya ayat kursi.
Namun ada sebagian yang menjelaskan bahwa, terdapat satu kisah israiliyat yang menjelaskan sebab turunnya ayat ini.
Israiliyat (Arab: isra’iliyat, arti harfiah: “dari Isra’il”) dalam ilmu hadits adalah sekelompok hadits yang berasal dari tradisi Yahudi-Kristen. Ini berbeda dari sumber-sumber yang umumnya dapat diterima, yaitu dari ucapan-ucapan Nabi Muhammad.
Hadits-hadits israiliyat umumnya berupa berbagai cerita dan tradisi non-Alkitab dan (bahasa Ibrani: midrashim). Biasanya memberikan informasi atau interpretasi tambahan mengenai kejadian atau tokoh yang disebutkan di dalam kitab-kitab suci Yahudi.
Ahli hadits menggolongkan hadits-hadits israiliyat ke dalam tiga kategori:
1. Hadits yang dianggap benar, karena wahyu dari Nabi Muhammad menegaskan hadits tersebut.
2. Hadits yang dianggap palsu, karena wahyu dari Nabi Muhammad menolak hadits tersebut.
3. Hadits yang tidak dikenali baik kebenarannya atau kesalahannya¹4.
Ayat Kursi merupakan bagian dalam surah Al-Baqarah ayat 255. Surat ini terdiri dari 286 ayat, 6.221 kata, dan 25.500 huruf dan tergolong surat Madaniyah. Sebagian besar ayat dalam surat ini diturunkan pada permulaan hijrah, kecuali ayat 281 yang diturunkan di Mina saat peristiwa Haji Wada’15.
7 Manfaat Membaca Ayat Kursi
Melansir buku Panduan Ibadah Doa dan Zikir Harian Terlengkap (Berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah)
Yang ditulis H. Ahmad Zacky, S.Ag, M.A adalah sebagai berikut:
1. Memberi Keamanan
Memberi keamanan pada diri pembacanya, keluarga, dan tetangga sekelilingnya. Caranya adalah ayat Kursi itu dibaca menjelang tidur.
2. Menambah Keberkahan
Menambah keberkahan. Caranya adalah ayat tersebut dibaca sebanyak 313 kali dan ditiupkan pada makanan, uang, beras, dan sebagainya, maka Allah akan memberikan keberkahan pada barang-barang tersebut dan orang yang membacanya bertambah rezekinya dengan izin Allah.
3. Terhindar dari Binatang Buas
Ayat Kursi bisa juga digunakan untuk menghadapi binatang buas. Dalam sebuah hadis, Rasulullah saw., bersabda, “Barang siapa yang membaca ayat Kursi di waktu susah dan bingung, maka Allah akan memberikan pertolongan kepada orang tersebut.” Dikisahkan bahwa suatu ketika ada seseorang yang sedang melakukan perjalanan. Tiba-tiba ia bertemu dengan seekor serigala yang siap menyerangnya. Lalu ia ingat akan bacaan ayat Kursi dan terus membacanya. Maka karena berkah yang dimiliki oleh ayat tersebut, binatang tadi lari ketakutan.
4. Mengubah Kelakuan Buruk
Ayat Kursi juga berkhasiat untuk mengubah kelakuan buruk. Bagi seseorang yang merasa dirinya telah banyak melakukan perbuatan buruk dan ia ingin mengubah perbuatannya, maka ia dianjurkan untuk membaca ayat Kursi sebanyak 17 kali, 50 kali, atau 170 kali setiap hari. Insya Allah ia akan dapat mengubah perbuatannya dan akan merasa ringan ketika melakukan perbuatan baik.
5. Bentengi Keluarga
Ayat Kursi juga berkhasiat untuk membentengi diri dan ke- luarga, terutama agar terhindar dari pencuri dan perampok. Caranya adalah dengan membaca ayat Kursi sebanyak 1 kali sambil menghadap ke Selatan, Barat, Utara, Timur, atas, bawah, dan arah kiblatnya seraya memohon agar dihindarkan dari pencuri, perampok, dan yang sejenisnya.
6. Menghadapi Musuh
Ayat Kursi juga berkhasiat untuk menghadapi musuh. Cara- nya adalah dengan menghadap ke arah musuh yang di- maksud, kemudian membaca ayat kursi sebanyak 50 kali atau 170 kali. Insya Allah karena berkah ayat Kursi tersebut, kita akan terlepas dari musuh yang akan datang mengancam.
7. Menghadapi Orang Keras Kepala
Ayat Kursi bisa juga dipergunakan untuk menghadapi orang yang keras kepala. Caranya dengan membaca ayat Kursi sebanyak 1 kali kepada orang yang keras kepala, kemudian membaca doa sebagaimana berikut:
يَا حَيُّ يَا قَيَوْمُ يَا بَدِيعَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ يَا ذَالْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ أَسْأَلُكَ بِحَقِّ هَذِهِ الْآيَةِ الْكَرِيمَةِ أَنْ تُلْجِمَ لِسَانَ … فلان… حَتَّى لَا
يَنْطِقَ إِلَّا بِخَيْرٍ
Yaa hayyu yaa qayyuumu, yaa badii’as samaawaati wal ardí yaa dzal jalaali wal ikraami, as-aluka bihaqqi haadzihil aayatil kariimati an tuljima lisaana…fulan…hattaa laa yanthiqa illaa bikhairin.
“Wahai Zat Yang Mahahidup, Maha Berdiri sendiri, wahai Zat Yang memiliki keagungan dan kemuliaan. Aku memohon kepada-Mu dengan haq yang dimiliki oleh ayat-ayat yang ini. Semoga Engkau berkenan mengendalikan mulut fulan (orang yang dimaksud) sehingga ia tidak berkata kecuali dengan yang baik.”
Bacaan Ayat Kursi
Berikut ini adalah bacaan Ayat Kursi lengkap dengan tulisan Arab, latin dan artinya.
اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ اَلْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ اِلَّا بِاِذْنِهٖۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا بِمَا شَاۤءَۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَۚ وَلَا يَـُٔوْدُهٗ حِفْظُهُمَاۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ
Arab-latin: allāhu lā ilāha illā huw, al-ḥayyul-qayyụm, lā ta`khużuhụ sinatuw wa lā na`ụm, lahụ mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, man żallażī yasyfa’u ‘indahū illā bi`iżnih, ya’lamu mā baina aidīhim wa mā khalfahum, wa lā yuḥīṭụna bisyai`im min ‘ilmihī illā bimā syā`, wasi’a kursiyyuhus-samāwāti wal-arḍ, wa lā ya`ụduhụ ḥifẓuhumā, wa huwal-‘aliyyul-‘aẓīm
Artinya: “Allah, tidak ada tuhan selain Dia, Yang Mahahidup lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak dilanda oleh kantuk dan tidak (pula) oleh tidur. Milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang ada di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun dari ilmu-Nya, kecuali apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya (ilmu dan kekuasaan-Nya) meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dialah yang Mahatinggi lagi Maha Agung.” (QS. Al-Baqarah: 255)