Nasional

Serangan Roket Israel Tewaskan 12 Anak

×

Serangan Roket Israel Tewaskan 12 Anak

Sebarkan artikel ini
Serangan Roket Israel Tewaskan 12 Anak
Doc. Foto: REQnews

 

Koropak.com – Kabinet keamanan Israel telah memberikan wewenang kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan menteri pertahanan untuk menanggapi serangan roket mematikan yang menurut Israel dan AS dilakukan oleh kelompok milisi Syiah Lebanon, Hizbullah.

Para menteri berkumpul dalam pertemuan darurat setelah serangan di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel pada Sabtu malam (27/07), yang menyebabkan kematian 12 anak-anak dan remaja dari komunitas Druze. Hizbullah sendiri mengklaim tidak bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Ini adalah insiden lintas batas paling mematikan dalam beberapa bulan terakhir baku tembak antara kedua belah pihak.

Serangan tersebut telah meningkatkan kekhawatiran bahwa pertikaian antara Israel dan Hizbullah yang selama ini relatif terkendali dapat berubah menjadi perang habis-habisan. Pemerintah negara-negara Barat mendesak Israel untuk menahan diri dalam menanggapi hal ini.

Gedung Putih mengatakan pihaknya telah melakukan “diskusi terus-menerus dengan rekan-rekan Israel dan Lebanon sejak serangan mengerikan” yang terjadi di lapangan pertandingan di kota Majdal Shams, Druze, pada akhir pekan lalu.

Serangan lintas batas antara kedua belah pihak telah meningkat sejak Hizbullah menembakkan roket ke situs-situs Israel sehari setelah serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober yang memicu pertikaian berkepanjangan di Gaza. Hizbullah mengatakan mereka bertindak untuk mendukung Palestina.

BACA JUGA:  Karier Politik Abdul Kadir Karding yang Resmi Menjadi Menteri Pekerja Migran

Serangan hari Sabtu (27/07) adalah serangan dengan korban jiwa paling mematikan di dan sekitar perbatasan utara Israel sejak pertikaian antara kedua meningkat sejak Oktober 2023 silam.

Serangan terjadi di lapangan sepak bola di Majdal Shams, salah satu dari empat kota di Dataran Tinggi Golan yang menjadi tempat tinggal sekitar 25.000 anggota kelompok agama dan etnis Druze yang berbahasa Arab.

Kementerian luar negeri Israel mengatakan 10 dari 12 korban berusia antara 10 dan 16 tahun. Sementara usia dua korban lainnya belum diketahui hingga kini.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang bersumpah bahwa Hizbullah akan “membayar harga yang mahal”, tiba di Israel pada Minggu (28/07) setelah mempersingkat perjalanannya ke Amerika. Dia berencana mengadakan pertemuan dengan para panglima militernya untuk menilai situasi dan menyetujui rencana operasional.

Hizbullah membantah pihaknya terkait dengan serangan tersebut, namun sebelumnya pada Sabtu (27/07) kelompok ini mengeklaim bertanggung jawab atas empat serangan lainnya, termasuk satu serangan terhadap pangkalan militer yang berjarak sekitar 3km jauhnya.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!