KOROPAK.COM – JAKARTA – Dalam sebuah pertemuan bersejarah yang sarat nilai simbolik dan diplomasi, Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyambut kunjungan kehormatan Wakil Perdana Menteri Malaysia, Dato’ Seri Dr. Ahmad Zahid bin Hamidi, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Selasa, 22 April 2025.
Pertemuan ini menandai dimulainya fase baru dalam relasi bilateral antara Indonesia dan Malaysia, sekaligus membangkitkan kembali persahabatan yang telah terjalin sejak keduanya masih muda.
Momen penting ini berlangsung dalam nuansa penuh kehormatan. Setibanya di halaman Istana, Dato’ Zahid Hamidi disambut dengan upacara kenegaraan resmi, termasuk parade pasukan kehormatan. Presiden Prabowo sendiri yang menyambutnya, didampingi oleh Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
Usai prosesi penyambutan, kedua pemimpin negara melanjutkan ke Ruang Kredensial untuk sesi foto resmi, simbol dari rasa hormat dan kedekatan antarbangsa.
Dalam suasana santai namun penuh makna, Presiden Prabowo mengingat kembali ikatan lama mereka, menyapa Dato’ Zahid dengan senyum dan sapaan hangat. “Sahabat lama dari masa muda,” ujarnya dengan penuh keakraban.
Tak lama kemudian, keduanya menggelar pertemuan bilateral di ruang kerja Presiden. Diskusi berlangsung dalam suasana penuh kekeluargaan. Dato’ Zahid membuka pertemuan dengan peribahasa yang memancing senyum para hadirin. “Saya ingin sampaikan, bahwa rezeki tidak pernah salah alamat,” katanya ringan.
Kalimat tersebut menjadi pengantar pembahasan strategis yang menyentuh berbagai sektor kerja sama penting antara kedua negara.
Turut hadir dalam pertemuan, Duta Besar Malaysia untuk Indonesia, Dato’ Syed Mohamad Hasin Tengku Hussin, sebagai wujud keseriusan Malaysia dalam memperkuat hubungan lintas sektor, dari ekonomi hingga isu stabilitas kawasan.
Presiden Prabowo, bersama para pembantunya, menegaskan tekad Indonesia untuk terus menjalin hubungan harmonis di Asia Tenggara, khususnya dengan Malaysia sebagai bangsa serumpun.
Pertemuan ini menjadi bagian dari perjalanan panjang diplomasi antara kedua negara, yang telah terjalin sejak awal kemerdekaan. Kedua tokoh menekankan pentingnya kolaborasi erat dan stabilitas kawasan dalam menghadapi tantangan global yang terus berkembang.
Lebih dari sekadar pertemuan resmi, momen ini menjadi simbol dari kedekatan pribadi sekaligus kedewasaan hubungan antarnegara. Di tengah arus perubahan dunia, Prabowo dan Zahid menampilkan wajah solidaritas yang hangat, berakar dari kesamaan sejarah dan budaya.
Dengan semangat saling menghormati dan jiwa kepemimpinan, Indonesia dan Malaysia bersatu langkah—menuliskan babak baru dalam perjalanan hubungan dua negara bersaudara.