KOROPAK.COM – TASIKMALAYA – Bupati Tasikmalaya Cecep Nurul Yakin dikritik pengamat anggaran. Alasannya, janji fokus perbaikan jalan di tahun pertama masa jabatannya belum tampak dari postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Kepala Departemen Produktivitas Daerah Perkumpulan INISIATIF, Nandang Suherman, menilai kebijakan Bupati Cecep Nurul Yakin belum menunjukkan prioritas perbaikan infrastruktur sebagaimana dijanjikan saat kampanye.
“Publik Tasikmalaya butuh hasil nyata, bukan sekadar narasi. Cecep memang menyatakan tahun pertama akan fokus membenahi jalan, tapi dari postur anggaran belum terlihat,” kata Nandang dalam Podcast ‘Belum Terlambat’ dengan judul ‘Anatomi APBD Tasik: Antara Warisan Anggaran dan Target Politik‘ yang tayang di kanal YouTube KostaTV.
Ia mengungkapkan, sekitar 60 persen jalan yang menjadi kewenangan kabupaten rusak. Perbaikan, menurutnya, membutuhkan anggaran besar dan keberanian politik untuk memprioritaskannya.
Selain itu, Nandang menyoroti porsi belanja hibah yang mencapai ratusan miliar rupiah, jauh lebih besar dari belanja infrastruktur yang hanya 8 persen. “Kalau mau dikurangi, jangan cuma ganti penerimanya. Ubah polanya,” ujarnya.
Penurunan Belanja Tidak Terduga (BTT) dari Rp28 miliar menjadi Rp4 miliar juga dipandang bermasalah, mengingat perannya yang vital untuk penanganan bencana. “Ada dua titik bencana yang belum tertangani, salah satunya di Cibalanarik. Realokasi saja dari dana yang ada, ini darurat,” kata Nandang.
Ia pun mempertanyakan merosotnya Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) dari Rp103 miliar menjadi sekitar Rp33–37 miliar hanya dalam dua bulan. “Selisih Rp70 miliar itu digunakan untuk apa? DPRD punya data hasil audit BPK, tapi apakah dibaca dan diawasi?” tegasnya.
Nandang menekankan, transparansi dan kesepakatan politik antara pemerintah daerah dan DPRD menjadi kunci percepatan program prioritas, khususnya perbaikan infrastruktur. “Kalau prosesnya berlarut, rakyat yang akan menanggung rugi,” pungkasnya.