KOROPAK.COM – TASIKMALAYA – Kasus HIV/AIDS di Kabupaten dan Kota Tasikmalaya terus meningkat. Data per Juni 2025 mencatat 2.225 kasus, dan jumlah itu diperkirakan masih bertambah hingga kini.
Aktivis muda Tasikmalaya, Teni Ramdhani, menilai lonjakan kasus ini bukan sekadar isu kesehatan, tetapi sudah menjadi ancaman sosial yang serius.
“Ini bukan lagi sekadar cerita atau isu, tetapi fakta sosial yang nyata. Pola hidup berisiko semakin marak, termasuk aktivitas pergaulan bebas. Itu salah satu faktor yang mempercepat penularan HIV/AIDS di Tasikmalaya,” kata Teni dalam keterangannya, Sabtu (4/10).
Menurut Teni, sebagian aktivitas berisiko bahkan berlangsung secara tertutup, dan terhubung dengan jaringan di luar daerah seperti Bandung dan Jakarta. Kondisi itu, ujarnya, membuat generasi muda semakin rentan terpapar.
“Kalau dibiarkan, anak-anak muda kita yang akan jadi korban. Pencegahan harus segera dilakukan sebelum kasus ini semakin besar,” tegasnya.
Meski begitu, Teni menegaskan pihaknya masih terus mengumpulkan data untuk memperkuat gambaran situasi di lapangan. Ia memastikan langkah yang diambil bukan sekadar opini, melainkan berbasis temuan nyata.
“Bagi kami, ini bukan hanya soal moral, tetapi menyangkut masa depan kesehatan masyarakat Tasikmalaya,” katanya.
Teni pun mengingatkan masyarakat untuk ikut aktif dalam upaya pencegahan. Menurutnya, pengendalian HIV/AIDS tidak cukup hanya lewat program pemerintah, melainkan harus dimulai dari kesadaran kolektif.
“Kalau kita lengah, angka kasus akan terus naik. Pencegahan harus dimulai dari diri sendiri dan lingkungan terdekat,” pungkasnya.