Hukum

Rekonstruksi Kasus Mutilasi Tiara Diwarnai Kejadian Aneh

×

Rekonstruksi Kasus Mutilasi Tiara Diwarnai Kejadian Aneh

Sebarkan artikel ini
Rekonstruksi Kasus Mutilasi Tiara Diwarnai Kejadian Aneh
Doc. Foto: Bangsaonline

KOROPAK.COM – MOJOKERTO – Polisi menggelar rekonstruksi kasus mutilasi yang dilakukan Alvi Maulana terhadap kekasihnya, Tiara Angelina Saraswati (25), warga Lamongan. Dalam proses tersebut, pria berusia 24 tahun asal Sumatra Utara ini memperagakan 33 adegan, termasuk saat ia menghabisi nyawa korban di lantai dua rumah kos.

Ketegangan terjadi saat adegan kedelapan, ketika Alvi memperagakan momen penusukan. Tiba-tiba, pintu di lantai satu yang sebelumnya terkunci, tertutup keras dengan sendirinya.

Suara pintu itu membuat petugas yang berjaga kaget. Mereka segera membukanya kembali, mengira pintu tertiup angin dari dalam ruangan. Namun, tak lama kemudian, pintu itu kembali menutup dengan keras.

“Gak ada angin, kok bisa nutup sendiri begini,” ujar salah satu anggota Satreskrim Polres Mojokerto dengan heran.

Fenomena aneh itu terus berulang hingga beberapa menit, membuat suasana rekonstruksi semakin mencekam. Apalagi, rumah kos tersebut berada di area yang tertutup bangunan kosong di depannya, sehingga angin sulit masuk.

BACA JUGA:  Viral Kasus Roti Palsu, Polda Metro Selidiki Dugaan Penipuan Konsumen

Petugas akhirnya membuka pintu itu sekali lagi, bersamaan dengan Alvi memperagakan adegan mutilasi di kamar mandi lantai satu. Kali ini, pintu tidak lagi menutup sendiri, membuat polisi dan awak media yang hadir terdiam keheranan.

Kasat Reskrim Polres Mojokerto, AKP Fauzy Pratama, menjelaskan bahwa total ada 33 adegan yang diperagakan Alvi, mulai dari saat menjemput korban, membunuh, memutilasi, hingga membuang potongan tubuh korban.

Kasus sadis ini sempat mengguncang Mojokerto dan Surabaya. Kapolres Mojokerto, AKBP Ihram Kustarto, memaparkan bahwa pembunuhan terjadi pada 31 Agustus 2025 dini hari.

Berawal dari pertengkaran, Alvi menusuk leher Tiara hingga tewas, lalu memutilasi jasadnya di kamar mandi. Bagian kepala disembunyikan di belakang lemari, sementara potongan tubuh lainnya dibuang ke kawasan Pacet, Mojokerto.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!