Daerah

BEM Unsil Kutuk Dugaan Kekerasan Seksual, Minta Penegakan Moral di Kampus

×

BEM Unsil Kutuk Dugaan Kekerasan Seksual, Minta Penegakan Moral di Kampus

Sebarkan artikel ini
BEM Unsil Kutuk Dugaan Kekerasan Seksual, Minta Penegakan Moral di Kampus
Doc. Foto: kostatv.id

KOROPAK.COM – TASIKMALAYA — BEM Universitas Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya menyatakan keprihatinan mendalam atas dugaan kekerasan fisik dan seksual oleh oknum ASN terhadap mahasiswa.

Pernyataan sikap tersebut dipublikasikan melalui akun Instagram resmi @bemunsil pada Jumat (5/7/2025). Dalam unggahan tersebut, terlihat surat terbuka yang ditandatangani oleh tujuh BEM fakultas, Badan Legislatif Mahasiswa Universitas Siliwangi, serta BEM Universitas Siliwangi itu sendiri.

Selain surat pernyataan, unggahan itu juga menampilkan video berdurasi satu menit yang menampilkan Ketua BEM Unsil, Muhammad Risaldi, membacakan sikap resmi mahasiswa.

“BEM Universitas Siliwangi bersama BEM Fakultas se-Universitas Siliwangi berdiri bersama korban untuk menuntut keadilan. Kami menjunjung tinggi prinsip Hak Asasi Manusia atas segala bentuk pelanggaran yang terjadi,” tegas Risaldi dalam video tersebut.

Ia juga mendorong Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Perguruan Tinggi (Satgas PPKPT) Universitas Siliwangi untuk menjalankan investigasi secara tuntas dan objektif demi menegakkan kebenaran dan keadilan.

BACA JUGA:  Sekda Ciamis Pimpin Rakor untuk Capai Target Penurunan Stunting 2024

Dalam pernyataannya, BEM Unsil juga mengutuk keras segala bentuk kekerasan fisik dan seksual yang terjadi di lingkungan kampus, serta mendesak adanya kolaborasi antarlembaga melalui pendekatan pentahelix guna memaksimalkan upaya pencegahan dan penanganan kekerasan di kampus.

Lebih jauh, BEM Universitas Siliwangi juga mendesak agar kasus-kasus serupa yang pernah terjadi segera dituntaskan dan diselesaikan secara transparan kepada publik.

“Kami menuntut evaluasi menyeluruh terhadap kinerja Satgas PPKPT, khususnya dalam aspek pencegahan. Jangan sampai kekerasan seksual menjadi kejadian yang terus berulang di Universitas Siliwangi,” tegas Risaldi.

Pernyataan sikap ini mendapat perhatian luas dari kalangan mahasiswa dan masyarakat umum yang mendorong kampus untuk lebih terbuka serta berkomitmen dalam menciptakan ruang aman bagi seluruh civitas akademika.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!