Koropak.com – Tabrakan antara galaksi Bima Sakti dan Andromeda, yang selama ini dianggap sebagai peristiwa kosmik yang pasti terjadi, kini mulai diragukan.
Studi terbaru menunjukkan bahwa kemungkinan kedua galaksi raksasa ini akan bertabrakan dalam 10 miliar tahun ke depan hanya sekitar 50%. Temuan ini mengubah pandangan sebelumnya yang menganggap tabrakan tersebut sebagai suatu kepastian.
Dilansir dari Space.com (25/8), Andromeda, atau Messier 31, adalah galaksi besar terdekat dengan Bima Sakti, berjarak sekitar 2,5 juta tahun cahaya dari Bumi.
Sejak pertama kali diamati pada tahun 1912, astronom telah memprediksi bahwa Andromeda sedang mendekati Bima Sakti dengan kecepatan 110 kilometer per detik. Penggabungan kedua galaksi ini diperkirakan akan menghasilkan galaksi baru yang disebut “Milkomeda.”
Namun, penelitian terbaru yang dipimpin oleh Till Sawala dari Universitas Helsinki, Finlandia, menyebutkan bahwa skenario tabrakan ini masih belum pasti. Dalam studi yang diterbitkan di jurnal arXiv, tim peneliti melakukan simulasi menggunakan data terbaru dari teleskop Gaia dan Hubble.
Mereka mempertimbangkan berbagai faktor yang sebelumnya diabaikan, seperti efek gravitasi dari galaksi-galaksi kecil di sekitar Bima Sakti dan Andromeda, yang dapat mengubah jalur orbit kedua galaksi tersebut.
“Narasi populer mengenai tabrakan galaksi ini mungkin harus direvisi, tetapi tidak sepenuhnya dihilangkan,” kata Manasvi Lingam,
Astrobiolog dari Florida Institute of Technology yang tidak terlibat dalam penelitian ini. Lingam menekankan bahwa meskipun kemungkinan tabrakan berkurang, risiko tetap ada, dan dampaknya pada galaksi kita bisa sangat signifikan.
Penelitian ini juga menunjukkan bahwa jika tabrakan antara galaksi tidak terjadi, kedua galaksi akan saling melewati dengan jarak yang cukup jauh.
Hal ini bisa mengakibatkan gangguan pada bagian terluar galaksi, yang dapat memicu pembentukan bintang-bintang baru dan menciptakan jejak gas serta debu di ruang antar galaksi.
Namun, jika tabrakan tetap terjadi, para ilmuwan memperkirakan bahwa tata surya kita akan terdorong ke salah satu lengan terluar galaksi yang baru terbentuk.
Misi Gaia, yang tengah memetakan galaksi Bima Sakti dengan sangat akurat, diharapkan akan memberikan data lebih rinci untuk memperkirakan pergerakan dan massa galaksi. Data ini akan membantu para astronom memahami lebih baik skenario yang mungkin terjadi.
Meskipun masa depan galaksi kita masih belum dapat dipastikan, satu hal yang jelas adalah bahwa peristiwa ini masih miliaran tahun lagi. Pada saat itu,
kehidupan di Bumi mungkin sudah punah, karena matahari yang membesar diperkirakan akan menghancurkan kondisi layak huni di planet kita jauh sebelum peristiwa kosmik besar ini terjadi.