Koropak.com – Staf Ahli Bidang Hubungan Pusat dan Daerah Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Dwijayanto Sarosa, berharap bahwa Asia School Badminton Championship (ASBC) 2024 yang ke-8
dapat menjadi platform bagi pelajar untuk mengembangkan keterampilan mereka dalam bulu tangkis serta mempererat persahabatan antar pelajar di Asia dan dunia.
Dalam acara pembukaan ASBC 2024, yang melibatkan sekitar 120 atlet muda dari tujuh negara, Dwijayanto menekankan pentingnya event ini untuk melatih keterampilan pelajar Indonesia dan memperkuat hubungan internasional.
Pembukaan acara ditandai dengan pemukulan gong oleh Dwijayanto Sarosa, dan diikuti oleh peserta di bawah usia 18 tahun dari tujuh negara Asia.
Dalam sambutannya, Dwijayanto menyampaikan harapannya agar ajang itu dapat menjadi sarana bagi para pelajar untuk terus meningkatkan prestasi di cabang olahraga bulu tangkis dan juga menjalin persahabatan di antara pelajar dari Asia dan dunia.
“Alhamdulillah, pada malam hari ini kita baru saja membuka ASBC 2024 yang diikuti oleh tujuh negara dengan sekitar 120 atlet muda. Kami berharap para pelajar kita dapat terus meningkatkan prestasi mereka,” ujar Dwijayanto dalam siaran resminya yang diterima InfoPublik, Selasa (27/8/2024).
Menurutnya, event seperti itu sangat penting untuk mengasah keterampilan dan kemampuan para pelajar. Ia juga berharap bahwa melalui event-event seperti ini, kemampuan para pelajar Indonesia akan semakin baik.
“Selain itu, penyelenggaraan ASBC ini tidak hanya untuk meningkatkan prestasi, tetapi juga menjalin persahabatan di antara para pelajar di Asia dan dunia,” tambahnya.
Dwijayanto menekankan bahwa pencapaian prestasi olahraga di tingkat internasional memerlukan proses yang tidak instan, melainkan harus melalui pembinaan yang terstruktur dan berkelanjutan.
“Pembinaan olahraga untuk pelajar harus dilakukan secara bertahap dan konsisten. Kami berharap peserta event ini dapat menjadi pemain bulu tangkis dunia yang mampu meraih medali emas di kancah global,” ujar Dwijayanto.
ASBC 2024 melibatkan peserta dari tujuh negara Asia, yaitu Brunei Darussalam, Hong Kong (China), Malaysia, Singapura, Sri Lanka, Thailand, dan Indonesia. Indonesia, sebagai tuan rumah, mengirimkan 16 atlet, terdiri dari 8 putra dan 8 putri.