Koropak.com – Menteri Pendidikan Tinggi Malaysia, Zambry Abdul Kadir, secara resmi meluncurkan kerja sama pendidikan antara Malaysia dan Indonesia melalui Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) di Pantai Indak Kapuk.
Inisiatif ini, dipelopori oleh UKMShape, bertujuan untuk menyediakan pusat kegiatan pendukung pendidikan tinggi yang melibatkan delapan universitas ternama Malaysia. Pihak Indonesia diwakili oleh PT Edvan Idegaia Solution.
Program ini akan mempermudah mahasiswa Indonesia yang ingin melanjutkan pendidikan di delapan universitas Malaysia, antara lain Universiti Utara Malaysia (UUM), Universiti Teknologi Mara (UiTM), Universiti Sains Islam Malaysia (USIM), Universiti Malaysia Kelantan (UMK), Universiti Pendidikan Sutan Idris (UPSI), Multimedia University (MMU), Spectrum International University College (SIUC), dan University of Cyberjaya (UOC).
Zambry Abdul Kadir mengatakan kerja sama ini merupakan upaya kedua negara untuk mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang berdaya saing.
“Ini merupakan suatu usaha bersama yang melibatkan berbagai universitas di Malaysia. Program ini sudah kami lakukan di beberapa negara, seperti Qatar,” kata Zambry.
Adapun tujuan lain dari program ini adalah untuk memantapkan sistem kerja sama pendidikan Indonesia-Malaysia yang sudah terjalin lama.
“Di Malaysia kami punya program offshore campus atau pesisir pantai yang mana kampus-kampus ini, mereka akan ke luar negeri untuk mempromosikan jurusan-jurusan yang khusus yang menjadi spesialisasi mereka. Ini bukan untuk bersaing dengan kampus di negara tujuan tetapi justru untuk pererat hubungan dan pertukaran informasi,” tegasnya.
Selain itu, Zambry mengatakan pihaknya juga sudah berkomunikasi dengan Pemerintah Indonesia dan pertukaran pelajar Indonesia-Malaysia bukanlah hal baru.
“Ya, apalagi kerja sama pendidikan kedua negara sejarahnya sudah lama sekali. Sering juga terjadi pertukaran pelajar UI, ITB dan sejumlah kampus di Sulawesi tetapi kali ini kami ingin memadukan sistem baru yang mana ini bisa memberi manfaat lebih bagi pelajar di kedua negara,” imbuhnya.
Di sisi lain, Rektor UKM Prof Ekhwan menyatakan bahwa pusat penunjang kegiatan pendidikan ini menjadi one stop solution bagi para calon pelajar Indonesia yang berminat melanjutkan pendidikan tinggi di Malaysia.
“Ini terbuka terbuka bagi umum dan siapa pun dapat berkonsultasi mengenai proses penerimaan, perizinan, dan bidang studi,” ujarnya.
Selain menjadi tempat komunikasi terkait rencana studi di Malaysia, UKM ini juga menyediakan fasilitas specialist centre yang menjadi pusat konsultasi masyarakat umum di bidang medis.
Ke depan, UKM juga akan membuka komunikasi secara formal dengan kampus-kampus ternama di Indonesia untuk mempromosikan program pertukaran pelajar serta peluang melanjutkan studi di Malaysia bagi mahasiswa Indonesia.
“Tentu akan kita buka komunikasi dengan kampus lain. Karena kami juga sudah lama bekerja sama dengan Universitas Padjajaran kurang lebih 14 tahun. Dengan adanya UKM ini, kita bisa jalin kerja sama dengan lebih banyak universitas,” pungkas Prof Ekhwan.