Kesehatan

Hindari 5 Kebiasaan Yang Dapat Meningkatkan Hipertensi

×

Hindari 5 Kebiasaan Yang Dapat Meningkatkan Hipertensi

Sebarkan artikel ini
Hindari 5 Kebiasaan Yang Dapat Meningkatkan Hipertensi
Doc. Foto: Eka Hospital

Koropak.com – Hipertensi, atau tekanan darah tinggi, adalah masalah kesehatan yang dapat mengakibatkan komplikasi serius seperti stroke, penyakit jantung, dan gagal ginjal.

Sering kali, hipertensi tidak menunjukkan gejala yang jelas hingga mencapai tahap komplikasi serius, sehingga sering disebut sebagai “pembunuh diam-diam.”

Berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 1,13 miliar orang di seluruh dunia mengalami hipertensi. Angka ini mencerminkan tingkat prevalensi yang sangat tinggi dan semakin menjadi isu utama dalam kesehatan masyarakat global.

Di Indonesia, data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan bahwa sekitar 34,1 persen orang dewasa mengalami hipertensi. Angka ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya dan menyoroti perlunya peningkatan kesadaran serta tindakan pencegahan.

Meskipun hipertensi sering dianggap sebagai kondisi yang hanya dipengaruhi oleh faktor genetik atau usia, gaya hidup sehari-hari juga memiliki dampak besar pada risiko mengalaminya.

5 Kebiasaan sehari-hari yang meningkatkan risiko hipertensi
Banyak dari kamu mungkin merasa bahwa gaya hidup kamu, seperti pola makan atau aktivitas fisik, tidak berhubungan langsung dengan tekanan darah.

Padahal, kebiasaan yang sering diabaikan bisa menjadi salah satu penyebab meningkatnya risiko hipertensi, lho. Maka dari itu, kamu wajib menyimak apa saja kebiasaan sehari-hari yang bisa sebabkan hipertensi.1. Konsumsi garam berlebihan

1. Konsumsi GaramBerlebihan
Garam merupakan salah satu faktor utama yang mempengaruhi tekanan darah. Ketika kita mengonsumsi garam dalam jumlah tinggi, tubuh cenderung menahan lebih banyak cairan, yang dapat menyebabkan peningkatan volume darah.

Peningkatan volume ini akan meningkatkan tekanan pada dinding arteri, yang pada akhirnya dapat mengarah pada hipertensi. Penumpukan cairan ini juga membuat jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh.

Sebuah studi yang dipublikasikan dalam American Journal of Hypertension yang berjudul “Dietary Salt Intake and Blood Pressure: A Meta-Analysis” oleh He, Feng J., and MacGregor, Graham A, mengungkapkan bahwa konsumsi garam yang melebihi 5 gram per hari dapat meningkatkan risiko hipertensi secara signifikan.

Penelitian ini menunjukkan bahwa menurunkan asupan garam dalam diet dapat membantu mengontrol tekanan darah dan mengurangi risiko terjadinya hipertensi. Dengan mengurangi konsumsi garam, kita tidak hanya menjaga tekanan darah tetap normal, tetapi juga mengurangi risiko komplikasi kesehatan yang lebih serius di masa depan.

BACA JUGA:  Sering Tidur Saat Puasa? Ini Dampak Buruknya

2. Pola makan tidak sehat
Pola makan yang kaya akan lemak jenuh, gula, dan kalori berpotensi besar dalam menyebabkan obesitas, yang merupakan faktor risiko utama hipertensi.

Konsumsi berlebihan dari makanan tinggi lemak dan gula dapat menyebabkan penumpukan lemak tubuh, yang tidak hanya meningkatkan berat badan tetapi juga mempengaruhi kesehatan jantung dan pembuluh darah.

Obesitas dapat menambah beban kerja jantung, serta merusak fungsi normal pembuluh darah, sehingga berkontribusi pada peningkatan tekanan darah.

Penelitian dalam Journal of the American College of Cardiology berjudul “The Effects of Dietary Fat on Blood Pressure: A Systematic Review and Meta-Analysis of Randomized Controlled Trials” ditulis oleh Mozaffarian, Dariush, menunjukkan bahwa diet yang tidak seimbang dapat mempengaruhi kesehatan jantung secara signifikan.

Diet yang mengandung banyak lemak jenuh dan gula dapat menyebabkan peradangan dan disfungsi pembuluh darah, yang pada akhirnya meningkatkan risiko hipertensi. Dengan mengadopsi pola makan yang lebih sehat dan seimbang, kita dapat menjaga kesehatan jantung dan mengurangi risiko hipertensi.

3. Kurangnya aktivitas fisik
Aktivitas fisik yang rendah dapat menyebabkan penumpukan lemak tubuh dan masalah metabolisme, yang berujung pada hipertensi. Menurut British Journal of Sports Medicine yang bertajuk

“Physical Activity and the Prevention of Hypertension: A Systematic Review and Meta-Analysis” oleh Cornelissen, V.A., and Smart, N.A, menyebutkan bahwa kurangnya olahraga secara teratur dapat meningkatkan risiko hipertensi karena tubuh tidak mampu mengatur tekanan darah secara efektif.

4. Stres berkepanjangan
Stres adalah faktor psikologis yang dapat meningkatkan tekanan darah. Penelitian dalam Psychosomatic Medicine yang berjudul “Psychological Stress and the Risk of Hypertension: A Review”

oleh Steptoe, A., and Kivimäki, M, menunjukkan bahwa stres kronis dapat mempengaruhi sistem saraf dan hormonal yang berperan dalam pengaturan tekanan darah, meningkatkan risiko hipertensi.

5. Konsumsi alkohol berlebihan
Konsumsi alkohol dalam jumlah berlebihan dapat meningkatkan risiko hipertensi. Alkohol dapat menyebabkan pembuluh darah menyempit, yang meningkatkan tekanan darah.Selain itu, konsumsi alkohol yang tinggi dapat menyebabkan penambahan berat badan dan gangguan fungsi hati, yang berkontribusi pada hipertensi.

Penelitian menunjukkan bahwa membatasi konsumsi alkohol atau menghindarinya sama sekali dapat membantu menjaga tekanan darah tetap normal dan mencegah hipertensi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!