KOROPAK.COM – JAKARTA – Wakil Ketua MPR RI, Eddy Soeparno, memberikan apresiasi atas 100 hari pertama kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, yang dinilai mampu mengatasi berbagai keraguan dengan pencapaian dan terobosan di berbagai sektor.
“Presiden Prabowo telah mengambil langkah inovatif, mulai dari bergabung dengan BRICS sebagai respons terhadap dinamika geopolitik hingga meluncurkan program Makan Bergizi Gratis (MBG), salah satu janji kampanyenya,” kata Eddy dalam keterangan di Jakarta, Minggu (19/1/2025).
Di awal masa pemerintahan, Eddy mengakui sempat ada keraguan terkait efektivitas kabinet yang besar. Namun, Presiden berhasil menyelaraskan kebijakan dan anggaran dalam waktu kurang dari tiga bulan. “Momentum ini harus terus dipertahankan,” lanjut Eddy, yang juga memiliki gelar Doktor Ilmu Politik dari FISIP UI.
Eddy menyoroti kebijakan ekonomi Presiden Prabowo yang dinilai berpihak pada masyarakat kecil dan kelompok rentan. “Kebijakan seperti penghapusan utang UMKM dan nelayan, pemberian stimulus bansos sebesar Rp38 triliun, serta pembatalan kenaikan PPN menjadi bukti nyata keberpihakan Presiden terhadap rakyat kecil,” ujarnya.
Program Makan Bergizi Gratis, menurut Eddy, tak hanya memenuhi janji kampanye, tetapi juga menunjukkan komitmen Presiden dalam mempersiapkan generasi emas Indonesia menyambut bonus demografi 2045. Eddy juga memuji langkah Presiden dalam menjaga demokrasi dan kebebasan berekspresi.
“Presiden terbuka terhadap kritik, baik melalui demonstrasi maupun media sosial, dan merespons dengan kebijakan yang akomodatif. Contohnya, penerapan PPN 12 persen hanya untuk barang mewah,” jelasnya. Ia menambahkan bahwa kebebasan berekspresi tetap dijaga tanpa hambatan.
Melihat ke depan, Eddy berharap pemerintahan Prabowo mempercepat transisi energi dengan meningkatkan penggunaan energi terbarukan secara signifikan.
“Salah satu langkah penting adalah pengesahan RUU Energi Baru dan Terbarukan (EBET), yang hampir rampung di DPR. RUU ini akan menjadi dasar hukum bagi pengembangan energi terbarukan dan mendukung target bauran energi nasional,” ungkapnya.
Eddy menilai pengembangan energi terbarukan penting untuk mencegah krisis iklim sekaligus mengurangi ketergantungan Indonesia pada impor minyak dan gas. Ia menyoroti potensi besar energi surya, angin, dan panas bumi untuk memenuhi kebutuhan energi nasional.
“Transisi energi ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo tentang ketahanan energi dan harus menjadi prioritas strategis,” pungkas Eddy.